SEMARANG | duta.co – Sastrawati N.H. Dini meninggal dunia akibat kecelakaan ketika mobil yang ditumpanginya melintas di Tol Tembalang Semarang tertabrak truk pada Selasa 4 Desember 2018 sekitar pukul 11.15 WIB. Kecelakaan ini dipicu truk di depan mobil yang ditumpangi N.H. Dini mengalami masalah mesin hingga berjalam mundur lalu menabrak mobil sastrawati itu.
N.H. Dini dan sopir Avanzanya yang mengalami luka segera dibawa ke RS Elisabeth. Namun nyawa N.H. Dini tidak tertolong. Jenazahnya lalu dibawa ke Wisma Lansia Harapan Asri dan Rabu hari ini dikremasi di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
“Dibawa ke wisma di Banyumanik, lalu dibawa ke Ambarawa. Beliau minta dikremasi, tapi karena yang di Semarang full, terus tadi konfirmasi ke Ambarawa bisa,” kata keponakannya, Paulus.
Kejadian tragis itu dialaminya setelah dia baru saja menjalani terapi akupuntur di Kota Semarang. Novelis senior itu memiliki kebiasaan akupuntur untuk kesehatan dan juga dikenal mandiri.
Ditemui di kamar jenazah RS Elisabeth Semarang, Paulus membenarkan wanita yang akrab disapa Eyang Bibi itu baru dari akupuntur. “Jadwal tusuk jarum seminggu sekali. Untuk kesehatan saja,” kata Paulus.
Eyang Bibi, lanjut Paulus, dikenal sebagai pribadi yang mandiri, oleh sebab itu ia memilih menjual asetnya dan tinggal di Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Semarang. “Prinsip beliau bukan orang yang suka ngrepotin orang. Di masa tuanya enggak pernah ngrepotin, dia memilih menjual asetnya untuk tinggal di panti jompo,” pungkas Paulus.
N.H. Dini sukses menerbitkan lebih dari 20 karya yang dikenal sampai sekarang. Lewat novel ‘Pada Sebuah Kapal’, namanya melejit dan sukses sebagai seorang novelis kenamaan.
Novel ‘Pada Sebuah Kapal’ terbit pertama pada 1973 oleh Dunia Pustaka Jaya. Karya tersebut tiga kali dicetak ulang dan baru di tahun 1985 Gramedia mengambil alih penerbitan N.H. Dini.
Menurut Ensiklopedia Sastra Indonesia baru pada 1990 ‘Pada Sebuah Kapal’ dicetak ulang lagi oleh GPU. “Novel itu memang yang menjadi puncaknya. Saya pribadi sebagai pembaca karya sastra juga merasa ‘Pada Sebuah Kapal’ dan ‘La Barka’ yang paling digemari pembaca, ‘Hati yang Damai” juga,” kata editor GPU yang pernah menyunting seri ‘Kenangan’ N.H. Dini, Widia Kirana ketika dihubungi Selasa (4/12).
Sebelum Widia, ada penyunting lainnya yang mengurusi karya-karya N.H. Dini. “Di akhir-akhir itu saya menyunting karya terutama seri ‘Kenangan’, tapi sesudah itu saya tidak mengurusi lagi,” pungkasnya.
Sejak terbitnya novel ‘Pada Sebuah Kapal’, berbagai pihak merespons positif. Sastrawan H.B. Jassin menuliskan tokoh Sri dalam novel itu telah menemukan eksistensi dirinya sebagai orang yang merdeka, berkehendak dan bertindak.
Selain dikenal sebagai sastrawan besar, N.H. Dini juga ibu dari Pierre Coffin, kreator ‘Despicable Me’ dan ‘Minions’. (dth/hud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry