NGAWI | duta.co –  Ancaman banjir menjadi bahaya tersendiri bagi SMAN 1 Kwadungan. Sekolah yang terletak di Jalan Raya Ngawi-Kwadungan, Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi ini hampir setiap tahun terdampak banjir.

“Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo,” tukas Kepala SMAN 1 Kwadungan Sugiyo, Jumat, 16 September 2022.

Kali ini Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPBD Jawa Timur dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur menyasar sekolah ini. Alasannya tidak lain karena lokasi sekolah ini memang kerap menjadi sasaran banjir tahunan. SPAB di sekolah ini digelar pada Kamis dan Jumat, 15-16 September 2022.

Menurut kepala sekolah, pada tahun
2007 pernah terjadi banjir besar. Akses jalan tertutup total hingga 3 hari. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Akibatnya, jika terjadi banjir seperti ini kegiatan belajar mengajar (KBM) dihentikan. Sebagai gantinya kegiatan dilakukan secara online.

Selain banjir, kegiatan SPAB kali ini juga diberikan materi tentang gempa bumi. Berdasarkan aplikasi Inarisk, kawasan SMAN 1 Kwadungan juga memilki ancaman gempa sedang.

Hal ini sedikit mengejutkan peserta kegiatan. Pasalnya, sepengetahuan mereka hanya banjir yang menjadi ancaman. Beberapa siswa peserta SPAB tidak paham bahwa ada ancaman gempa sedang di wilayah sekolahnya. “Disinilah perlunya informasi dalam sosialisasi melalui SPAB,” ungkap Dian Harmuningsih, salah satu fasilitator SPAB.

Selain memberikan teori dan praktik, fasilitator juga memberikan pengenalan tas siaga bencana. Tas ini sangat penting disiapkan untuk berjaga-jaga ketika bencana terjadi.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santosa membuka pelatihan ini. Dia didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Kabid PK BPBD Ngawi Ratih Daroe Noegraheni, Kasubag TU Yulinar, Sekcam Kwadungan Suyanto, kades Tirak, dan
Sumengko. Sedangkan penutupan oleh Kasi Pencegahan BPBD Ngawi Sri Yulaikah.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry