Foto atas (dari kiri) Dewa dan KH Luthfi Bashori. Foto bawah banyak akun mengatasnamakan NUGL yang tidak jelas pemiliknya. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – KH Luthfi Bashori tak ambil pusing dengan caci maki orang luar, yang marah dengan gerakan dakwah NU Garis Lurus. Apalagi belakangan, banyak muncul akun-akun palsu yang mencatut namanya, NU Garis Lurus.

“Saya pribadi, tidak semuanya tahu, siapa saja nama-nama para adminnya. Di bawah ini yang sempat saya screenshot dari google, lainnya tentu masih banyak lagi. Dengan logo yang berbeda-beda pula. Bahkan ada juga yang bikinan anak liberal, sengaja dibikin untuk adu domba,” demikian Gus Luthfi panggilan akrab KH Luthfi Bashori melalui facebooknya, Rabu (11/12/2019).

Hari ini, Kamis (12/12/2019), NU Garis Lurus sedang menjadi sentral kemarahan pendukung NU struktural. NU Garis Lurus yang kemudian disingkat NUGL, disebut sebagai warga NU yang kalah, tetapi tidak kunjung move on. Kemarahan mereka kepada NUGL semakin menjadi-jadi ketika ada akun NUGL dinilai kelewat kasar dalam mengomentari safari Gus Muwafiq ke PP Lirboyo, Senin (9/12/2019).

Dalam video pendek, ‘Gus Dewa Menjawab’, yang beredar Kamis (12/12) misalnya, mengaku prihatin dengan komentar yang muncul di Fanpage Facebook atas nama NU Garis Lurus tentang PP Lirboyo.

“Saya miris sekali dengan fanpagenya NU Garis Lurus, di mana menanggapi sowannya Kiai Haji Ahmad Muwafiq ke PP Lirboyo dengan cara yang tidak sopan. Mengatakan bahwa, kalau sudah pondok seperti ini, maka, tidak boleh diikuti, haram untuk diikuti. Ini sungguh dakwah yang tidak indah sekali, dakwah yang tidak diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad saw,” demikian Dewa.

Banyak Telepon dari Daerah

Hal yang sama disampaikan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Cabang Pamekasan. Mereka juga  mengungkapkan kekecewaan yang sangat mendalam atas postingan halaman Facebook NU Garis Lurus (NU GL.red) yang dinilai melecehkan Pondok Pesantren Lirboyo.

Dalam postingannya, halaman Facebook NU Garis Lurus tersebut memposting gambar Gus Muwaffiq bersama masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur dengan keterangan “Pondok sebesar apapun kalau sudah mendukung orang yang menghina Baginda Nabi, MAKA HARAM DIIKUTI”

Kekecewaan tersebut disampaikan KH. Ahmad Dafi’ Kholil, Ketua HIMASAL Cabang Pamekasan dalam rapat kepengurusan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al Mahabbah, Sekar Anom, Bulangan Timur, Pegantenan, Pamekasan Jawa Timur.

Selain itu, Kiai Dafi’ juga mengecam keras terhadap postingan halaman Facebook NU GL, karena menurutnya, hal itu merupakan tindakan tidak bermoral dan tidak beretika.

“Kami melihat, dari yang bersangkutan, setelah beberapa jam status itu diunggah, muncul lagi status permintaan maaf yang terkesan tidak serius, karena setelah beberapa jam, halaman Facebook tersebut tidak bisa dibuka lagi. Ini menunjukkan, bahwa admin halaman Facebook tersebut tidak ada itikad baik dan main-main,” jelasnya.

Lakukan Langkah Hukum

Kiai Dafi’ mengaku, pihaknya sudah mengantongi nama-nama admin halaman Facebook tersebut. Ia mengimbau, agar secepatnya meminta maaf kepada Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo.

“Oleh karenanya, kami mengimbau, agar yang bersangkutan segera meminta maaf kepada para masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Karena jika dalam waktu dekat tidak meminta maaf, maka kami akan melakukan langkah hukum,” tegasnya sebagaia diwartakan pcnu-pamekasan.or.id.

Ia juga mengaku menerima panggilan telepon dari HIMASAL di berbagai daerah seluruh Indonesia, menanyakan sikap HIMASAL Pamekasan terhadap postingan halaman Facebook tersebut.

“Kami menerima telepon dari Banten, Jogjakarta, Probolinggo, Kalimantan dan Lombok menanyakan tentang sikap HIMASAL Pamekasan. Bahkan, mereka mengaku siap datang ke Pamekasan,” pungkasnya.

Menanggapi semua itu, Gus Luthfi mengatakan, bahwa, akun NUGL belakangan banyak yang mengkloning. Dan kita tahu, anak-anak liberal paling jago mengkloning akun milik lawan akidahnya, lantas dibuat menfitnah pihak yang dianggap musuh. Supaya kita berantem.

Tidak jelas siapa pemiliknya.

“Paling tidak, yang saya tahu lewat google, ada 5 akun yang mengatasnamakan NUGL dengan logo yang berbeda-beda pula. Karena bukan saya adminnya apalagi pelakunya, tentu saya tidak bertanggung jawab terhadap semua konten yang ada di dalamnya,” tegasnya.

“Sekarang ini kita sering bicara soal tabayun. Tetapi anehnya, mereka sudah bicara sebelum tabayun. Jadi yang begini ini tak perlu direspon. Jangan mau diadu. Tidak ada waktu untuk meladeni,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry