JEPARA | duta.co – Hebat! Santri ‘jaman now’ memang harus hebat. Itulah yang terlihat dari Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke VI tingkat Nasional di  Pondok Pesantren Roudhotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, Jawa Tengah yang dimeriahkan dengan lomba Debat Konstitusi berbasis Kitab Kuning.

Salah satu tema dalam debat adalah kepemimpinan dalam Islam. Lomba menampilkan dua tim perwakilan  dari masing-masing provinsi. Mereka diperankan dalam posisi pro dan kontra. Pantauan di lokasi, peserta tampak apik dalam menyampaikan argumen dengan dalil-dalil yang ada berdasarkan kitab kuning.

“Kita ingin menunjukan bahwa isue-isue konstitusi sangat familiar dan relevan dengan kandungan kitab kuning,” ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren  Ahmad Zayadi di Jepara, sebagaimana yang sampai ke redaksi duta.co Minggu (03/12/2017).

“Bahwa konsep standar dalam  kitab kuning dapat  menjadi rujukan alternatif  kehidupan berbangsa dan bernegara,” sambungnya.

Menurut Zayadi, lomba ini merupakan ikhtiar Kemenag untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tentang nasionalisme dalam Islam dan menjadi upaya sosialisasi konstitusi di lingkungan pesantren.

MQK selama ini merupakan kegiatan rutin 3 tahunan yang digelar Kementerian Agama. MQK tahun ini adalah gelaran kali keenam.

MQK I digelar di PP. Al Falah Bandung (2004), MQK II di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur (2006), MQK III di PP Al-Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan (2008), dan MQK IV di PP. Nahdlatul Wathan Pancor NTB (2011) dan MQK V di PP. As’ ad Olak Kemang Jambi (2014). MQK VI ini akan berlangsung sampai 6 Desember mendatang. (kmg)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry