JAKARTA | duta.co – Kasus kriminalisasi bukan hanya menimpa ulama, tapi juga dialami wong cilik yang lain. Untuk itu Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkap soal kriminalisasi yang dialami nelayan Najib. Polisi sudah membantah, tapi Sandiaga mengatakan apa yang disampaikan merupakan cerita langsung dari warga.
“Itu suara rakyat yang disampaikan kepada saya waktu saya lagi kunjungan ke Cilamaya,” kata Sandi saat ditemui di Desa Pidangsambo, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019).
Sandiaga mengatakan seharusnya suara rakyat seperti yang diutarakan Najib dibantu, bukan malah dibantah. Menurutnya, bantahan bisa menimbulkan tudingan.
“Kalau kita saling bantah, akhirnya rakyat tidak kita beri pelayanan yang baik, justru tuding-menuding. Jangan lupa, satu tudingan itu selalu akhirnya memposisikan rakyat yang tertindas. Itu harus kita bela,” ujarnya.
Mantan Wagub DKI itu mengatakan akan mengangkat suara rakyat. Dengan begitu, kata Sandi, rakyat bisa merasakan keadilan dari pemerintah.
“Kami mau mengangkat suara rakyat tersebut. Bukannya dibantah, tapi dibantu. Alangkah baiknya kalau sudah dibantu dan sudah ditangani. Dengan begitu, rasa keadilan bisa kita rasakan,” kata Sandi.
Soal Najib, Advokat Senopati 08, kelompok pengacara pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengakui menyembunyikan nelayan tersebut. Langkah tersebut dilakukan lantaran Najib sedang ketakutan karena dicari aparat.
“Najib ada sama kami di suatu tempat rahasia. Kami bermaksud menenangkan Najib karena saat ini dia ketakutan,” kata Zaenal Abidin, kuasa hukum Najib dari Advokat Senopati 08 kemarin. (det/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry