MAMUJU | duta.co – Perang opini Pilpres semakin liar. Jurkam-jurkam Pilpres sudah tidak lagi kampanye untuk menunjukkan kehebatan pasangannya, melainkan sibuk menyerang lawan.

Hari ini pidato Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut ‘Wajah Boyolali’ diplintir sampai putus, sehinggal lepas dari substansinya. Padahal, maksudnya, menggambarkan betapa ketimpangan ekonomi sangat menganga.

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno pun saat menggelar silaturahmi bersama masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (3/11), menjelaskan soal itu. Sandi menjawab pertanyaan terkait pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto  soal wajah Boyolali yang digoreng lawan politiknya.

“Padahal, esensinya adalah adanya ketimpangan dan kesenjangan yang nyata, antara yang kaya dan miskin. Kami ingin memperbaiki  kesejahteraan ekonomi rakyat bawah dengan program ekonomi kerakyatan,” terang Sandi.

Masih menurut Sandi, yang paling penting sekarang adalah cara atau kebijakan untuk memperbaiki ekonomi agar jurang yang menganga antara yang kaya dan miskin terjembatani.

“UUD 1945 secara jelas menyatakan tiap jengkal tanah di bumi Indonesia  wajib di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan dan kemakmuran  rakyat,” tegas Sandi.

Dalam silaturahmi ini, Sandi juga menjelaskan kalau dirinya bersama Prabowo Subianto akan memberikan  pembaharuan pada ekonomi Indonesia.

Prabowo Sandi akan peduli pada ekonomi mikro. Ekonomi keluarga di Indonesia dengan pilar utama ibu-ibu. Kesenjangan inilah yang disampaikan Prabowo.

“Intinya, 2019 emak-emak bahagia, bapak-bapak sejahtera, milenial happy. Saya dan Prabowo Subianto akan mengubah ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” terangnya. (tsc,rmol)