SATPAM: Karena tidak ditemui pimpinan DPRD dan anggota, ulama menyerahkan aspirasi ke satpam. (ist)

Sampang|duta.co- Puluhan kiai Ulama Madura merasa kecewa terhdap Ketua DPRD Sampang, Imam Ubaidillah. Sebab, rencana audensi ulama dengan Ketua DPRD Imam Ubaidillah perihal meninggalnya guru honorer SMAN Torjun, Sampang, Ahmad Budi Cahyanto dan meninggalnya seorang tokoh di Banyuantes gagal total.
Janji Ketua DPRD Imam Ubaidilah yang akan menemui pukul 13.00 WIB ternyata isapan jempol.
“ Forum ulama dan habaib hanya ditemui satpam. Ketua DPRD yang janji jam 13.00 WIB tiba tiba gak jelas,” tegas KH Dja’far Shodiq, jubir ulama, Jumat (9/2)
Karena kesal, para ulama ‘mengangkat’ Satpam DPRD untuk menggantika posisi Ketua DPRD Imam Ubaidilah untuk menerima pernyataan sikap ulama tengtng meninggalknya Ahmad Budi Cahyanto.
“ Kita angkat Satpam ini ganti Imam Ubaidillah yang tiba-tiba lari dari ulama,” tambah Kiai Dja’far.
Calon Anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini menambahkan, pihaknya sudah berkirim surat ke pimpinan dewan Selasa (6/2). Kemudian sudah ada konfirmasi melalui sespri diterima pukul 13.00 WIB.
“Tadi pagi sempat konfirmasi ulang masih sesuai jadwal. Sampai jam 14.30 WIB tidak ada staf yang menyambut. Kami sepakat aspirasi dititipin, kebetulan ada satpam ya kita titip,” tegas mantan Ketua DPDR Jatim ini.
Merutnya, kiai dan ulama yang akan menemuai Ketua DPRD Sampang tersebut antara lain KH. Ali Karrar Sinhaji, KH. Faurok Alawi, KH Saiful Jabbar, KH Muqtadir, KH Izzat Iraqi, KH Jawad Jauhari, KH Fudoli Ruham, KH Ghoffar, KH Dja’far Shodiq, KH Mahrus A Malik.
Selanjutnya KH Ali Wahdi, KH Abul, KH Tarsawi, KH Muqoddas, KH Yahya Hamiduddin.
Kiai Dja’far mempertanyakan sikap pimpinan DPRD tersebut. “ Masih layak kah sebutan kota santri untuk Sampang ? Ulama sudah tidak dihargai, 30 ulama = 1 satpam. Terlaalu!, “ pungkasnya. (mha)