KEDIRI | duta.co -Dalam sehari jumlah sampah diterima di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Kediri berada di Wilayah Kelurahan Pojok mencapai 140 ton. Keterangan ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertamanan (DLHKP) Didik Catur saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/01/2019).

Keberadaan sampah kian menggunung kini menjadi PR tersendiri bagi jajaran pemerintah kota. Kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah kemudian didaur ulang agar bermanfaat, kini dalam konsep pemikiran tim DLHKP.

“Harapan kami, salah satunya dengan Prodamas Plus, bisa dianggarkan membeli alat untuk membuat jus kompos. Selain bisa dikonsumsi sendiri karena sekarang marak usaha hydroponik, harus ada yang menampungnya,” terang Didik Catur.

Tentunya dengan jumlah sampah diperkirakan kian meningkat, dijelaskan Kepala DLHKP, bila satu ton sampah memerlukan anggaran sebesar Rp. 200ribu untuk biaya angkut, bila program jus kompos diterapkan akan terjadi efisien anggaran.

“Terkait pelebaran TPA, kita juga masih terkendala aturan tata ruang. Sementara jika dipihakkan ketiga, kita malah dibebankan anggaran mencapai 8 miliar dalam satu bulan,” jelasnya.

Untuk itu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah berlebih dan melakukan pemilahan, agar memiliki nilai jual. (nng)