Dr. Ir. Akas Yekti Pulihasih, M.Kes – Dosen Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

PLASTIK selalu dianggap sebagai biang kerok pencemaran dunia. Sisi lain berbagai kemudahan selalu disuguhkan oleh plastik.  Plastik… plastik…. plastik, adalah teriakan mengerikan para pecinta lingkungan  diabad 20 ini akankah teriakan plastik ini terus berlanjut?  Jawaban adalah iya.

Pencemaran makro dan mikro plastik akan terus terjadi selama manusia masih menggunakan, memerlukan bahkan membutuhkan plastik pada tata hidup dan kehidupan.  Kemudian menjadi pertanyaan kapankan pencemaran lingkungan oleh plastik ini dimulai jawabanya adalah pencemaran lingkungan disebabkan plastik sudah terjadi sejak era penggunaan plastik oleh manusia.

Pencemaran plastik  bisa kita lihat sekarang hanya dalam wujud sampah yang terus menumpuk menggunung akan disamping berbagai cara untuk memusnahkan sudah dilakukan. Sementara dekomposisi plastik terus terjadi menjadi mikroplastik yang sangat berbahaya bagi semua makluk hidup terutama stunting pada generasi berikutnya.

Kita harus juga ingat tentang bahaya yang lain didunia  yakni chemical hazard, dari jenis gas, logam berat bahkan nuklir sebagai penyebab pencemaran lingkungan sejak era industrialisasi. Berbagai bahan kimia penyebab pencemaran sudah mengakibatkan kematian beribu atau secara global dapat dikatakan berjuta manusia  tewas baik secara langsung maupun tidak,.

Sisa bahan kimia banyak menyebabkan terjangkitnya berbagai jenis cancer diakhir abad ini, kita hanya bisa tahu bahwa biang kerok terjangkitnya cancer adalah limbah industri berbahan logam berat.  Padahal dibalik chemical hazard ini  sangat banyak manfaat logam berat, atom dan bahan nuklir dibutuhkan oleh manusia baik sebagai bahan pemacu produksi pangan, kecantikan atau bahkan bidang pengobatan, tetapi ironis sampai saat ini dunia masih kebingunan untuk menghadapi limbahnya.

Antoni Van Leuwenhok beberapa abad  lalu sudah mengingatkan tentang biolocal hazard, diawali dengan terjadinya pencemaran mikroorganisme jenis bakteri penyebab diare di Inggris, manusia mengalami kesakitan dan kematian disebabkan  karena pada masa itu masyarakat menggunakan air sungai sebagai kebutuhan MCK.

 Pada 2019 di Kota Pacitan Jawa Timur terjadi KLB penyakit Hephatitis A akibat penggunaan air sungai.  Mikroorganisme adalah makluk hidup  jenis Jamur, bakteri, virus, atau bahkan hewan dengan ukuran mikroskopik yang ada dibumi ini, mikroorganisme dapat digolongkan dalam 2 kategori yakni pathogen (sebagai penyebab penyakit) dan mikroorganime decomposer.

 Menjadi masalah terbesar di dunia sedang kita hadapi adalah biological hazard dari jenis n-Cov atau Korona virus. Jenis virus  penularanya melalui infeksi titik ludah dan titik debu dan sifat  yang unik hanya bisa hidup pada sel yang hidup, artinya dia bisa menular dengan berbagai cara tanpa diketahui kapan kita tertular atau memang tahu persis penularnya diakibatkan oleh perilaku manusia yang menyimpang misalnya jenis HIV.

N-Cov mematikan apalagi apabila virus tersebut sengaja dibiakan dengan tujuan suatu saat sebagai senjata pemusnah maka yang musnah bukan hanya manusia mungkin akan berkibat fatal bagi seluruh sel yang hidup didunia termasuk hewan dan tumbuhan, seperti yang kita dengar sekarang bahwa jenis n-Cov ini sudah direkayasa untuk tujuan yang kurang jelas, kalau dikatakan dengan tujuan untuk mencari bahan obat atau penyembuh maka obat untuk penyakit virus yang mana yang dituju?.

 Hanya dengan waktu kurang dari 1 minggu maka angka kesakitan mencapai > 2500 orang sedangkan angka kematian yang terjadi hampir mencapai 100 orang dengan penyebaran hampir seluruh dunia sangat mengerikan, karena apabila virus ini menemukan host yang sesuai maka virus inu akan berbiak dengan cepat, dibantu oleh mobilitas manusia kesegala penjuru dunia, maka dunia dalam KLB virus n-Cov. sampai kapan akan terjadi? Akankan ini terus berlanjut.

Semoga Allah melindungi kita semua dari azab ini. Allah memberi hidup akan tetapi Allah juga mememberi kekebalan juga memberi penyakit dan sekaligus menetapkan kematian bagi semua yang hidup seperti sudah ditetapkan dalam Al-quran, akan tetapi manusia sebagai kalifah dibumi wajib menjaga hidup dan kehidupanya agar suatu saat kelak kembali kehadapan Allah harus dalam keadaan baik karena kita ditakdirkan dan dilahirkan juga dalam keadaan baik. wallahualambishowab,  semua terjadi terjadi karena ulah dan perilaku manusia. *