SIDOARJO | duta.co – Tidak sedikit anak muda yang ikut larut, terseret demonstrasi berujung ricuh. Walhasil, Gedung Grahadi Surabaya ludes dibakar, sejumlah pos polisi jadi sasaran amuk massa. Ada penjarahan, bahkan di Jakarta sejumah halte-halte bus ikut dirusak.

Hari ini, Senin (8/9/2025), Halte Transjakarta kembali beroperasi setelah sempat rusak akibat dibakar massa saat kericuhan aksi pada akhir Agustus lalu. Informasi tersebut disampaikan melalui akun resmi Instagram @Infotije.

“Sahabat TiJe, Halte Polda Metro Jaya dan Halte Senayan Bank Jakarta mulai Senin, 8 September 2025 sudah beroperasi secara uji coba fungsional melayani pelanggan,” tulis Transjakarta. Dalam unggahannya, Transjakarta juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jakarta serta berbagai pihak yang terlibat dalam pemulihan layanan.

Pun di Surabaya, kembali normal lagi. Gedung Grahadi yang dibakar massa juga mulai berbenah kembali. Meski diakui tidak bisa seindah dulu. “Banyak anak-anak muda kita yang tidak tahu apa-apa, ikut larut dalam aksi ricuh. Ini kewajiban kita untuk memahamkan mereka tentang madlaratnya pengrusakan fasilitas umum, milik kita bersama,” demikian disampaikan Mustain, salah seorang pengurus RW-10, Desa Sidorejo, Krian Sidoarjo.

Sekretaris RW ini juga mengapresiasi keluarnya Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang Peningkatan Upaya Pencegahan Gangguan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Ketentraman Masyarakat. “Intinya: Warga jaga warga. Alhamdulillah anak-anak muda RW-10 Perumahan Graha Sidorejo Indah, Krian masih aman terkendali. Menyambut tahun baru misalnya, kita akan buat agenda khusus anak-anak muda,” tegasnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, angkat bicara soal wacana pembentukan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa), yang sempat mencuat pasca aksi unjuk rasa berujung ricuh di sejumlah kota dan kabupaten di Jatim, pekan lalu.

Khofifah menegaskan, bahwa, ia lebih memilih mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling). Menurutnya, keamanan warga bisa dijaga secara efektif, melalui peran aktif masyarakat di tingkat terkecil, mulai dari RT dan RW.

Sikap tersebut dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang Peningkatan Upaya Pencegahan Gangguan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Ketentraman Masyarakat.

“Siskamling yang sudah ada, ronda malam yang sudah berjalan, semua kami minta diaktifkan kembali. Prinsipnya, warga jaga warga, RT jaga RT, RW jaga RW,” kata Khofifah, Minggu, 7 September 2025 sebagaimana dikutip metrotvnews.com.

Khofifah menilai lini terkecil masyarakat harus diperkuat agar tercipta suasana yang aman dan kondusif. Ia mendorong warga bergandeng tangan, guyub rukun, dan saling menjaga satu sama lain.

“Unit terkecil masyarakat harus lebih solid. Kita semua butuh suasana aman, damai, dan kondusif. Warga jaga warga menjadi kunci utama menciptakan rasa aman bersama,” ucap Khofifah.

Sebelumnya, beredar surat edaran Nomor INST-201/PP/GM FKPPI/A.4/IX/2025 yang ditujukan kepada pengurus pusat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (GM FKPPI), tertanggal 1 September 2025.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, membenarkan surat tersebut. Ia menjelaskan bahwa TNI hanya mengajak ormas untuk ikut serta dalam pengamanan lingkungan sekitar.

Freddy menegaskan, keterlibatan ormas tidak akan menggantikan peran aparat keamanan. Semua kegiatan akan dikoordinasikan bersama TNI, Polri, dan aparat terkait, agar tetap sesuai koridor hukum dan menjaga semangat persatuan.

“Itu sifatnya imbauan dan ajakan. TNI melalui Aster Panglima TNI mengajak ormas, termasuk GM FKPPI, untuk mengambil bagian dalam pengamanan masyarakat swakarsa,” kata Freddy, Rabu, 3 September 2025. (mky,net)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry