
KEDIRI | duta.co – Khofifah Indar Parawansa, Cagub Pilgub Jatim 2018 mengingatkan seluruh warga Jatim tentang bahaya permainan game anak saat ini. Dalam pidato Peringatan Harlah Muslimat NU ke – 72, Khofifah menyampaikan rasa sedih yang mendalam. Saat mendapat kabar salah satu siswa memukul gurunya hingga meninggal, hati terasa teriris.
“Saya kemudian melihat isi hp anak tersebut, ada sejumlah game terpasang. Diantaranya terdapat game menawarkan pelampisan kekesalan,” jelasnya sambil mengusap air mata.
Acara diawali dengan Jalan Sehat Satu Langkah Bersama Muslimat, Minggu (4/2), diikuti ratusan peserta dilanjutkan hiburan musik disela-sela pengundian hadiah utama berupa motor. Khofifah pun kemudian berkesempatan menyampaikan pidato selaku ketua umum organisasi ibu-ibu yang menjadi Banom terbaik NU itu.
“Saya minta ibu-ibu untuk mengawasi dan menuntun anaknya, injih. Jangan asyik di depan televise, lihat sinetron sampai lupa sholat dan lupa mendidik anak. Mari kita biasakan disiplin diri, dan itu akan dianut anak-anak kita,” jelas mantan Menteri Sosial RI.
Dijelaskan Khofifah, pada game anak, yang kini marak di hp, dipenuhi aplikasi yang tidak mendidik. “Seharusnya kita tuntun mereka mendapatkan informasi atau ilmu dari hp. Bukan kemudian malah digunakan untuk hal tidak manfaat,” jelasnya.
Khofifah juga menyikapi maraknya LGBT, dimana pemerintah saat ini telah mengajukan judical review kepada Mahkamah Konstitusi dan kini dilimpahkan ke dewan. Harapannya agar ada kekuatan hukum melarang kasus ini. “Jangan sampai pak kiai, ada yang mau ijab, tetapi sesama jenis. Ini jelas tidak benar, terjadi penyimpangan,” imbuhnya.
Sebagai penutup, segenap PC Muslimat NU Kabupaten Kediri menyampaikan pernyataan akan mendukung Ketua Umum Muslimat, maju dalam Pilgub berpasangan dengan Emil Dardak, Bupati Trenggalek. Muslimat siap lahir-bathin, material-spiritual untuk kemenangan Khofifah-Emil. (nng)