DIPERIKSA: Saiman (kanan) di Mapolres Mojokerto, Selasa (22/8/2017). (ist)

MOJOKERTO | duta.co – Saiman (55),  pelaku pembunuhan terhadap istrinya, Komariyah (44), dan selingkuhan wanita itu, Ahmad Wiyono (50), ditangkap tim Buser Polres Mojokerto di Sampang, Madura, Senin (21/8/2017) malam.

Pelaku ditangkap tanpa perlawanan. “Pelaku kita amankan saat di jalan di Kecamatam Sampang. Kemudian pelaku kita bawa ke Polres Mojokerto untuk pemeriksaan dan proses hukumnya,” kata Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso, Selasa (22/8/2017).

Dijelaskan, pelaku yang diamankan hanya satu orang, yakni Saiman, yang merupakan suami Komariah. Namun masih dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui siapa saja yang bersama pelaku saat peristiwa pembantaian kedua koran.

“Untuk barang bukti masih kita cari, karena dari pengakuan pelaku, usai melakukan pembunuhan, celurit yang digunakan dibuang di sungai kawasan Mertex (Mojokerto),” terang Budi.

Seperti diberitakan, Komariah dan Ahmad Wiyono yang merupakan sepasang kekasih ini dibunuh, Senin (21/8) dini hari, oleh Saiman yang merupakan suami Komariyah. Kejadian terjadi di rumah Komariah  Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Mojokerto.

Ahmad Wiyono, warga Desa Pekukuhan,Mojosari, Mojokerto, adalah pacar Komariah, ibu dua anak. Kedua korban merupakan pasangan tidak sah namun tinggal serumah di rumah Komariah.

Ketua RT 3 RW 6 Slamet Hariadi mengatakan, peristiwa keji pada sepasang kekasih ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, suasana desa yang sepi mendadak gempar. Pelaku datang ke rumah korban membawa sebilah celurit.

Tanpa banyak kata, pelaku lantas mendobrak rumah, lantas membabi buta membacok kedua korban. “Infonya pelakunya datang diantar orang naik motor, langsung menyerang korban setelah itu pergi dibonceng pengantarnya yang sudah menunggu,” ujar Hariadi di lokasi.

Kelakuan brutal pelaku tak cukup hanya di situ, kedua anak korban yang terbangun mendengar keributan di ruang tengah rumah tersebut sempat diserang oleh pelaku. Beruntung mereka berhasil kabur lewat pintu belakang rumah sehingga luput dari kekejaman pelaku.

Anak pertama Komariah, Muhammad Taufik Hidayat (23), mengisahkan, saat kejadian dirinya sedang tidur lelap di kamarnya. Adiknya, Faizal Romansah alias Rizal (19), tidur di kamar lainnya dekat dapur. Sementara Komariah dan kekasihnya, Ahmad Wiyono (50), tidur di ruang tengah rumah sederhana itu. Kamar Taufik berdekatan dengan ruang tengah.

“Sekitar pukul 01.00 WIB, saya terbangun karena mendengar suara keras kayak pintu didobrak,” kata Taufik. Tak lama kemudian, Taufik mendengar suara gaduh di ruang tamu rumahnya.

Saat itu dia melihat ayah tirinya, Saiman (55), membacok Wiyono. Wiyono yang sopir bus asal Desa Modopuro, Mojosari, Mojokerto, itu sempat menghalangi pelaku agar tak menyerang ibunya yang sedang tidur. “Pak Wiyono berusaha menghalangi Pak Saiman agar tak melukai ibu, tapi diserang lagi oleh Pak Saiman,” ujarnya.

Setelah Wiyono terkapar, lanjut Taufik, pelaku mendatangi ibunya yang tidur di ruang tengah. Tanpa basa-basi ayah tirinya itu menyabetkan celurit ke tubuh Komariah hingga tewas. Taufik sendiri ketakutan melihat kebrutalan pelaku.

“Saya takut sekali. Waktu itu Pak Saiman sempat bilang mau membunuh saya dan adik saya, ‘Mana Taufik dan Rizal biar saya bunuh sekalian’,” ungkapnya menirukan ucapan pelaku.

Tanpa sempat menolong ibunya, Taufik dan Rizal yang juga terbangun akibat kegaduhan di dalam rumahnya, memilih kabur. “Saya sama adik saya lari lewat pintu belakang rumah untuk mencari pertolongan,” terangnya. ari