Said Aqil Siraj (duta.co/dok)
Said Aqil Siraj (duta.co/dok)

JAKARTA | duta.co – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj mengaku banyak menerima fitnah. Fitnah-fitnah yang ‘menyerang’ sang ketua umum PBNU diduga berasal dari kelompok-kelompok yang hendak menggulingkan PBNU dari posisinya saat ini.

“Sekarang barangkali (mereka) mau merebut kebesaran NU, mau jadi Imam Besar, silahkan, silahkan. Dikira saya sakit gigi apa, (kalau) nggak disebut Imam Besar,” ujar Said Aqil Siraj dalam sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman, antara PBNU dan PT  Pertamina (persero), di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (4/1).

Fitnah dan kecaman yang diterimanya itu antara lain disebabkan posisinya atas kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaa Purnama alias Ahok. Pasalnya, Said Aqil justru mengimbau warga NU untuk tidak ikut aksi kontra Ahok bernama “Aksi Bela Islam”.

“Saya melarang warga NU untuk tidak ikut demo Ahok, kalau tidak saya larang nggak muat Jakarta ini,” katanya.

Ia menegaskan bahwa dirinya hanya sekali bertemu Ahok, yakni pada acara Haul Gus Dur yang digelar pada 23 Desember lalu. Saat itu ia sempat bersalaman dengan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 itu.

Said Aqil Siraj juga menegaskan bahwa NU tetap konsisten mengawal Pancasila dan persatuan bangsa. Ia percaya kelak akan terbukti siapa yang murni berjuang, dan siapa yang berjuang untuk kepentingan tertentu. “Nanti semua orang akan tahu, kebenaran adalah kebenaran,” katanya. net/rum

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry