Gadis remaja ini bernama Khofifah Indar Parawansa. Didampingi sang ibu, ia menunjukkan akte kelahiran yang namanya sama persis dengan calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (DUTA.CO/ABDUL AZIZ)

PASURUAN | duta.co — Nama Khofifah Indar Parawansa tercatat dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk agenda Pilgub Jatim 2018 di Kota Pasuruan. Mengetahui hal tersebut, pihak Panwaslu setempat bergerak cepat dengan langsung mendatangi alamat yang tercantum di dalam DPS yang telah ditetapkan oleh pihak KPU Kota Pasuruan.

“Di DPS untuk agenda Pilgub Jatim tersebut, tertulis bahwa Khofifah Indar Parawansa lahir di Kota Pasuruan pada tanggal 19 September 2000, dan beralamatkan di Jalan Halmaherah Gang 9, kota setempat,” kata Muhammad Anas, Komisioner Panwaslu Kota Pasuruan kepada sejumlah wartawan, Selasa (27/03/2018).

Dijelaskan, tujuan pihaknya mendatangi alamat rumah Khofifah tersebut adalah untuk memastikan kebenaran data pemilih yang masuk di DPS, yang beberapa minggu lalu telah ditetapkan oleh pihak KPU Kota Pasuruan.

Setibanya, Komisioner Panwaslu Kota Pasuruan langsung ditemui oleh Khofifah Indar Parawansa dengan ditemani oleh ibu kandungnya, Dewi Aminah. Pihak Panwaslu melakukan pencocokan nama dan alamat yang masuk dalam DPS dengan KTP sementara milik Khofifah. Anas memastikan bahwa nama Khofifah tersebut memang benar adanya dan tidak fiktif.

“Dia akan melakukan pencoblosan untuk agenda Pilgub jatim tahun 2018, yakni di TPS 16 yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingjrejo, Kota Pasuruan,” terangnya.

Diketahui, Khofifah Indar Parawansa yang berusia 18 tahun asal Jl. Halmahera gg IX, RT 04 RW 05, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ini, sama persis dengan Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Bahkan nama gadis ini ramai dibicarakan setelah Khofifah mantan Menteri Sosial tersebut mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim pada pilkada tahun 2018 ini.

Meski nama sama dan tak satupun berbeda, namun gadis ini berbeda nasib. Ia terbilang masih belia. Gadis yang biasa dipanggil Indar ini, hidup di keluarga cukup sederhana, ia tidak mampu meneruskan sekolah.

Ikhtiar melanjutkan sekolah pupus saat ayah tercintanya meninggal, waktu ia duduk di kelas 2 sekolah dasar. Indar saat ini hanya bisa membantu ibunya berjualan tahu telor (tahu tek) di sekitar Kota Pasuruan. Meski namanya mencuat saat ini di media sosial (medsos), tapi Indar menanggapi biasa saja.

“Iya nama saya sama dengan nama bu Khofifah,” ucap Indar, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/3/2018).

Indar juga mengaku tidak keberatan mendapatkan nama seperti menteri, karena ia meyakini nama yang diberikan memiliki maksud baik dan tidak ada maksud apapun di balik nama. Nama itu sebagai kekaguman ayah.

“Saya dikenal sebagai Indar. Saya juga tidak menyesal dan minder dengan nama ini. Saya justru bangga dengan nama yang diberikan ayah saya,” papar dia.

Dewi, sang ibu menuturkan, bila memiliki cerita panjang sebelum memberi nama Khofifah Indar Parawansa, karena kuatir ada masalah di belakang hari nantinya. Sebab, nama itu terkenal dan merupakan nama seorang Menteri. Dirinya sempat berselisih dengan mendiang suaminya.

“Sempat tanya, kenapa. Nama itu kan nama seorang pejabat, nama menteri, jadi takut,” tuturnya mengenang.

Ternyata upaya koreksi nama itu gagal, karena sang ayah telah putuskan secara bulat untuk memberikan nama anak keempat dari delapan bersaudara itu, Khofifah Indar Parawansa.

“Yang pernah disampaikan ke saya, dia (suami) pengagum ibu Khofifah saat itu. Ingin anak keempat ini bisa menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” imbuh sang ibu.

Diketahui, tahun 2000, Khofifah Indar Parawansa masih menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia, dalam kabinet yang dikomandani Presiden Abdurrahman Wahid saat itu. Setelah itu, Khofifah juga saat itu ketua Muslimat NU, yang disandangnya hingga saat ini. Bahkan, pada pemerintahan Joko Widodo, Khofifah dipercaya menjabat Mensos. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry