JAKARTA | duta.co – Rabu (13/2/2019) sore masyarakat Jawa Timur memiliki Gubernur baru. Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024.

Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Selain Khofifah dan Emil, Jokowi melantik pula Fachrori Umar sebagai Gubernur Jambi pengganti Zumi Zola untuk sisa periode 2016-2021.

Pelantikan didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2/P Tahun 2019 dan Keppres Nomor 16/P Tahun 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur Jatim dan Gubernur Jambi. Keppres ditetapkan pada 8 Januari dan 12 Februari 2019.

Dengan dibimbing Jokowi, ketiganya lantas mengucapkan sumpah jabatan yang dilakukan secara agama Islam.

“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dan wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD 1945, dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” ujar Jokowi diikuti Khofifah dan Emil, serta Fachrori.

Setelah itu dilakukan penandatanganan berita acara pelantikan. Pelantikan ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta petinggi Parpol. Di antaranya Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; serta  Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Pelantikan ini dilakukan setelah hampir tujuh bulan sejak ditetapkan KPU Jatim sebagai pemenang Pilgub 2018 lewat rapat pleno 24 Juli 2018.

Pasangan Khofifah-Emil Dardak memenangi Pilgub Jatim 2018 dengan raihan 10.465.218 (53,55 persen) suara, mengalahkan rivalnya, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang mendapat 9.076.014 (46,45 persen) suara.

Kunjungi KPK dan BPK

Usai dilantik, Khofifah-Emil Dardak, akan melakukan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka silaturahmi ke KPK sekitar pukul 19.00 WIB. Dan rencananya, akan ditemui langsung oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo.

“Nanti malam Insya Allah saya sama mas Emil akan silaturahim dengan pimpinan KPK, informasi yang kami dapatkan Insya Allah ketua KPK berkenan menerima kami,” jelasnya.

Tujuan Khofifah-Emil mendatangi KPK adalah untuk mendiskusikan hal hal yang mungkin bisa menyebabkan disbute atau perdebatan, terhadap berbagai kebijakan selama kepemimpinannya.

“Sementara kebutuhan kita untuk meningkatkan kualitas SDM ini tidak boleh ada keraguan. Jadi seluruh pengambil keputusan penyelenggara pemerintahan di daerah itu butuh referensi yang fix gitu,” paparnya.

Setelah silaturahmi dengan KPK, Kamis (14/2), Khofifah-Emil akan mengunjungi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Besok pagi Insya Allah saya dan Pak Emil akan silaturahim dengan BPK. Kenapa KPK Kenapa BPK kita ingin di hulunya, sisi pencegahannya,” lanjutnya.

Kalau sisi pencegahan bisa dilakukan secara maksimal, lanjut Khofifah, maka proses pengambilan keputusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah itu tidak ragu.

“Bahwa kita butuh peningkatan indeks pembangunan manusia, bahwa ada Mendagri nomor 13 tahun 2006 ada undang-undang 23 tahun 2014, bagaimana supaya ada pasal-pasal yang mungkin bisa menyebabkan yang multitafsir ini kan penting,” katanya.

Khofifah mengatakan, pihaknya lebih memaksimalkan pencegahan, membangun satu kesepahaman yang tidak menimbulkan multitafsir dan tidak menimbulkan dispute.

“Tentu harapan kami kita bisa melakukan persamaan persepsi yang menghindarkan kemungkinan terjadinya multitafsir atau dispute dari referensi yang kita jadikan pondasi dalam mengambil keputusan dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah,” tandasnya. (Zal)

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry