YOGYAKARTA | duta.co – Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi melakukan safari dakwah ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jateng, Jumat (12/5) kemarin. Tuan Guru Bajang, panggilan akrabnya, melakukan sejumlah aktivitas yang mengesankan.
Usai berkunjung ke Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Ibnu Abbas, Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (12/5) pagi, Tuan Guru Bajang (TGB) menyempatkan diri menjadi khatib dalam salat Jumat di Masjid Al Firdaus, Sewon, Bantul, DIY.
TGB mengajak para jamaah mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan yang akan datang. “Ini Jumat pertama dari paruh kedua bulan Saban, penanda bulan suci ramadhan yang kita nanti,” kata gubernur yang hafiz Quran ini.
TGB mengatakan, dalam ibadah, baik yang kecil maupun besar seperti saat hendak menunaikan salat yang didahului berwudu dan memastikan kesucian tempat ibadah. “Pun dengan Ramadan, mari menyiapkan diri kita sebaik-baiknya,” ungkap TGB.
Seusai salat Jumat, TGB didaulat Mualaf Center Yogyakarta untuk membimbing seorang calon mualaf, Antonius, yang ingin menjadi seorang muslim.
Momen haru pun terjadi tatkala pertanyaan TGB tentang keinginan masuk ke dalam Islam dijawab lirih oleh Antonius. Pria yang disapa Anto ini mengatakan, masuk ke dalam Islam merupakan keinginan dia yang lahir dari hati yang paling dalam sembari menahan tangis. Satu per satu kalimat syahadat pun dilantunkan TGB untuk kemudian diikuti Anto.
“Kita doakan menjadi muslim yang baik,” ucap TGB disambut takbir dari para jamaah.
TGB juga sedikit menggambarkan tentang pokok-pokok ajaran Islam yang tertanam dalam rukun iman dan rukun Islam. TGB berharap Anto bisa menjadi seorang muslim yang hebat bagi agama dan bangsanya.
Tip Jaga Hafalan Alquran
TGB yang dikenal sebagai seorang hafiz juga berbagi pengalaman mengenai rahasia menjaga hafalan Alquran saat safari dakwah di Masjid Al Firdaus, Sewon, Bantul, DIY, kemarin. “Mengulang dan memelihara (hafalan) yang paling sulit,” ujarnya.
TGB menuturkan, sifat lupa merupakan hal yang kerap terjadi pada manusia, tak terkecuali dalam menjaga amalan hafalan Alquran. Namun, TGB mengajak para jamaah untuk segera membayar ‘utang’ hafalan Alquran begitu ada waktu senggang.
“Kalau dibilang sibuk, kita semua sibuk. Tapi, di antara kesibukan, pasti ada keluangan,” ungkap TGB.
TGB mencontohkan, kesibukannya sebagai Gubernur NTB atau Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Wathan (PBNW) tidak membuatnya lupa untuk selalu menjaga hafalannya. TGB mengaku kerap memanfaatkan waktu luang di antara kesibukannya, seperti sedang dalam perjalanan untuk menjaga hafalannya.
“Mahasiswa juga begitu, bisa (menghafal) di antara waktu luang saat jeda aktivitas perkuliahan,” lanjut suami dari Erica Zainul Majdi tersebut.
Selain itu, teknik menjaga hafalan Alquran lain bisa dilakukan dengan menghubungkan kejadian yang dialami dengan apa yang terkandung dalam kitab suci Alquran. “Ketika sekarang bicara isu kebinekaan. Kebinekaan dalam bahasa Alquran itu sumber saling belajar mengisi, mendekat, membangun keintiman satu sama lain, bukan untuk sumber perpecahan,” kata TGB menegaskan.
Ilmu, Cahaya Allah di Dunia
Sebelumnya, waktu mengunjungi Ponpes Tahfidzul Quran (PPTQ) Ibnu Abbas, Klaten, TGB sempat mengupas makna silaturahmi berkaitan dengan kehadirannya. “Silaturahim menyatukan umat Islam dengan persaudaraan, di dalamnya ada makna dakwah dan selalu mengisi dengan kebaikan,” katanya.
TGB menyoroti Alquran Surah an-Nur yang dilantunkan salah seorang santriwati sebelum memulai tausiyah, kemarin. Menurut TGB, Surah An-Nur memiliki makna mendalam tentang cahaya Allah SWT yang ada di langit dan di bumi. Salah satu cahaya yang dipancarkan dalam surat tersebut ialah bagaimana pentingnya mencari ilmu.
Di hadapan ratusan santriwati, TGB mengisahkan tentang keluhan Imam Syafi’i kepada gurunya, Imam Waqi, yang mengaku kerap ilmu yang dipelajarinya sulit diterima. Kemudian, gurunya menganjurkan untuk jauh-jauh dari hal yang tidak baik. Ilmu adalah cahaya Allah SWT tidak akan diberikan kepada yang tidak baik.
Jadi, lanjut TGB, apabila menyimak surah tersebut, salah satu nur (cahaya) Allah SWT di dunia ialah ilmu. “Kalian sedang mencari cahaya Allah SWT di Ibnu Abbas. Tinggalkan hal-hal tidak baik, yang hanya habiskan umur, tapi tidak menambahkan amal,” ungkap TGB seperti dikutip dari republika.co.id.
TGB juga memuji konsep pengajaran di PPTQ Ibnu Abbas yang menerapkan tiga hal utama, yakni sisi akademik, Alquran, dan akhlak.
Kenalkan Wisata Halal
Kepada para santriwati, TGB juga sempat menjelaskan tentang konsep wisata halal yang sedang digarap NTB. “Tahu NTB? Tahu Lombok?” tanya TGB.
Sontak para santriwati menjawab dengan kata cabai. Lombok dalam bahasa Jawa memang memiliki arti cabai.
TGB tersenyum sesaat sebelum melanjutkan perkataannya. Menurut TGB, Lombok dalam bahasa Sasak mempunyai arti lurus atau istiqomah. TGB mengatakan, saat ini, Provinsi NTB sedang mengembangkan konsep wisata halal.
Menurut TGB, konsep wisata halal merupakan sebuah terobosan dalam membangun sektor pariwisata dengan tidak melupakan nilai-nilai Islam yang menjadi nafas bagi masyarakat NTB. “Nah wisata halal ini maksud sederhananya adalah berwisata untuk melihat tanda kekuasaan Allah SWT sambil belajar sejarah, agama, dan budaya,” ujar TGB.
Dikatakan TGB, selama ini, konsep pariwisata kerap diidentikkan dengan hal-hal yang jauh dari nilai-nilai keislaman. TGB mencoba untuk terus berusaha mengubah citra ini menjadi citra yang lebih sejalan dengan nilai-nilai keislaman.
“Sekarang pariwisata banyak hal belum pas, kadang diidentikkan dengan tidur di pinggir laut. Kita ingin ubah sesuai nilai yang kita yakini,” ungkap TGB.
TGB optimistis konsep wisata halal akan membuka lapangan kerja. Dia berharap para tenaga muda, terutama para generasi muda Islam mempersiapkan diri untuk mengisi wadah lapangan kerja wisata halal yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB.
Walil Direktur PPTQ Ibnu Abbas Ali Ghufron mengapresiasi kehadiran TGB. Ali berharap kedatangan TGB mampu memotivasi para santri untuk bisa menghapal Alquran.
“Kedatangan beliau hadiah luar biasa dari Allah SWT. Semoga bisa menginspirasi karena beliau adalah seorang hafiz Quran dan gubernur. Kemuliaan Allah SWT kepada beliau semoga menular kepada kita semua,” kata Ali. hud, rol