Satlantas Polres Trenggalek saat melakukan sosialisasi dengan pelajar tentang tertib berlalu lintas, Senin, (26/3). (DUTA.CO/SUPARNI)

TRENGGALEK | duta.co — Selama 21 hari digelarnya Operasi Keselamatan Semeru 2018 oleh Satlantas Polres Trenggalek, kesadaran masyarakat akan tertib lalu lintas di Kabupaten Trenggalek kini meningkat.

Dari hasil evaluasi selama operasi yang dimulai tanggal 5 sampai 25 Maret 2018 ini, jumlah pelanggaran lalu lintas mengalami penurunan cukup signifikan hingga mencapai 60 persen. Ini dibuktikan dari hasil operasi yang sebelumnya terdapat 798 pelanggar menjadi 282 pelanggar.

“Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras dan kreativitas dari jajaran Satlantas yang gencar melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas, baik di sekolah maupun di tempat umum serta video parodi imbauan keselamatan saat berkendara,” ucap Kasatlantas AKP Ricky Tri Dharma, Senin (26/3/2018).

AKP Ricky menjelaskan, dari jumlah aspek kendaraan, 94 persen di antaranya adalah sepeda motor. Sedangkan dari segi jenis pelanggaran yakni, melanggar rambu sebesar 35 persen, tidak menggunakan helm 29 persen melawan arus 20 persen. Sisanya pelanggaran surat-surat, muatan dan sabuk keselamatan.

“Kesadaran tertib berlalu lintas itu berangkat dari hati masing-masing individu. Bukan karena takut karena ada polisi. Kami ingatkan keselamatan lebih utama saat berkendara,” tegasnya.

AKP Ricky menambahkan, berbagai metode upaya untuk memberikan kesadaran masyarakat tentang tertib berlalu lintas akan terus dilakukan. Sehingga masyarakat benar-benar sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.

“Jadi kita tak akan pernah lelah untuk terus memberikan kesadaran kepada masyarakat. Intinya adalah menekan pelanggaran lalu lintas dengan demikian kecelakaan dapat lebih diminimalisir,” pungkasnya. (sup/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry