LITERASI : Di RW 08 Rungkung Mapan Barat disediakan perspustakaan bagi warga yang ingin mengajak anaknya membaca. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Kota Surabaya sedang menyanangkan diri sebagai Kota Layak Ada. Karena itu, pemerintah kota sedang menggelar lomba kawasan atau kampung mana yang akan menjadi pemenang dan akan bergelar Kampung Layak Anak.

Setiap kecamatan yang ada di Surabaya harus menunjuk salah satu kampung di wilayahnya untuk mengikuti lomba ini. Salah satu yang ditunjuk Kecamatan Gunung Anyar adalah RW 08 Rungkut Mapan Barat (Erembe), Kelurahan Tengah.

Kecamatan Gunung Anyar memang tidak sembarangan menunjuk sebuah kampung mewakili lomba bergengsi ini.

“Di RW 08 Rungkut Mapan Barat ini semua sudah ada sebelumnya. Apa yang menjadi kriteria lomba Kampung Layak Anak, sudah diterapkan bahkan sejak 20 tahun lalu,” ujar Camat Gunung Anyar, Anna Fajriatin di sela acara Gelar Pameran dan Pasar Kampung Ramah Anak di RW 08 Erembe, Sabtu (28/9).

Anna mengaku optimis, kampung andalannya ini bisa memenuhi kriteria yang dilombakan. Yakni kampung aman, sehat, asuh, belajar serta kreatif inivatif.

“Pokoknya kami yakin bisa menang. Karena kampung ini luar biasa,” tandas Anna.

RW 08 Erembe, nampaknya sudah sangat siap untuk menjadi yang terbaik. Kampung ini memiliki semua fasilitas yang mendukung program Kampung Layak Anak.

Untuk memberikan rasa aman, kampung ini memasang 80 titik CCTV yang sangat multifungsi.

Anak-anak bisa menikmati aneka permainan di ruang terbuka hijau nan asri. DUTA/endang

Ini memiliki fungsi untuk memonitor pelaku penjambretan anak, memonitor anjing yang berkeliaran di jalan sehingga menakutkan anak. Juga untuk memonitor anak-anak hilang karena bermain dan pulang terlambat serta banyak tujuan lainnya.

“Dan untuk program ini, pada 2018 lalu, kami mendapatkan penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya,” ujar Ketua RW 08 Erembe, Wahyu P Kuswanda.

Untuk menjadi kampung sehat, di setiap rumah harus ada tanaman agar CO2 bisa terserap dan warga terutama anak-anak bisa menikmati oksigen yang sehat.

Juga tersedia ruang terbuka hijau. Ada dua taman yang tersedia yakni taman sebelah timur dan barat. Di dua taman itu, warga dan anak-anak bisa beraktivitas mulai olahraga hingga bermain.

Yang utama adalah kampung ini memiliki banyak inovasi sebagai kampung layak anak.

Semua fasilitas yang ada demi keamanan dan kenyamanan warga terutama anak-anak. DUTA/endang

Anak-anak yang sebagian besar adalah keturunan Tionghoa namun tetap bisa berbaur dan menikmati semua fasilitas yang ada. Tetap bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman berada di lingkungan itu.

“Untuk program kebersihan, kampung kami ini selalu mendapatkan penghargaan, Sebagai kampung dengan pengelolaan IPAL terbaik 2018, kampung sanitasi terbaik 2018 dan banyak lagi lainnya,” tukasnya.

Kampung ini juga mengatus lalu lintas sedemikian rupa. Arus lalin diatur satu arah dengan petunjuk atau rambu-rambu yang sudah disediakan.

Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman bagi anak-anak ketika beraktivitas di luar rumah. Agar tidak terganggu kendaraan yang melintas.

Juga di kampung ini menerapkan sistem one gate (satu pintu masuk dan keluar). Juga setiap kendaraan milik warga ditempeli stiker, sehingga kendaraan yang tidak berstiker akan melewati pemeriksaan sekuriti.

Di kampung ini juga ada koperasi yang seluruh warganya boleh meminjam dana terutama untuk pendidikan anak. Juga ada dana sosial yang diperuntukkan bagi anak-anak yang ada di kampung tersebut ketika sedang dirawat di rumah sakit.

“Bahkan kami punya forum khusus untuk anak yakni Forum Anak Rungkut Mapan Barat atau Forumba sebagai wadah untuk mengasah dan mengembangkan minat, bakat dan kreativitas anak,” tukas Wahyu.

Tak mengherankan ketika dewan juri lomba melakukan visitasi ke kampung ini, warga sudah menyiapkan berbagai acara yang dikemas dalam pameran dan pasar kampung ramah anak.

Semua kegiatan yang selama ini ditampilkan dipamerkan menjadi lima booth yang mewakili masing-masing kegiatan.

Juga seluruh keluarga ikut berpartisipasi demi tujuan yang sama yakni Erembe juara. end