
JAKARTA | duta.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan platform digital terbaru bernama Rumah Pendidikan, sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat transformasi digital di sektor pendidikan serta sebagai tujuan untuk teknologi yang memberi dampak. Platform ini dirancang oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) untuk menjadi pusat layanan pendidikan daring yang menyeluruh, inklusif, dan mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu’ti, saat meresmikan peluncuran Rumah Pendidikan di kantor Pusdatin, Ciputat, Tangerang Selatan, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Rumah Pendidikan ditujukan bagi siswa, guru, satuan pendidikan, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan nasional yang terintegrasi.
“Alhamdulillah, platform Rumah Pendidikan kini resmi kita luncurkan bersama. Kehadirannya diharapkan memperkuat akses terhadap layanan pendidikan, sekaligus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Abdul Mu’ti.
Pengembangan Rumah Pendidikan juga merespons kebutuhan pendidikan yang beragam dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah tertinggal, terluar, dan terdalam (3T). Melalui platform ini, Kemendikdasmen berharap akses terhadap sumber belajar digital dapat lebih merata, serta proses pembelajaran menjadi lebih adaptif dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita hidup di era digital yang tidak bisa dihindari. Tantangannya adalah bagaimana kita mampu beradaptasi dan memanfaatkannya untuk kepentingan pendidikan yang lebih baik,” tambah Mu’ti.
Dengan akses ke delapan fitur utama, Rumah Pendidikan hadir sebagai ekosistem digital yang menyatukan seluruh unsur pendidikan dalam satu platform.
Delapan Fitur Strategis dalam Rumah Pendidikan
Salah satu fitur unggulan adalah Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang mendukung peningkatan kapasitas profesional guru. Melalui fitur ini, guru dapat mengakses pelatihan mandiri, dokumentasi kinerja, serta sertifikasi pendidik. Platform ini juga mendorong kolaborasi antarpendidik melalui forum berbagi praktik baik.
“Kami ingin memastikan guru tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pengembang pembelajaran digital yang inovatif,” ujar perwakilan Pusdatin.
Fitur Ruang Murid memfasilitasi siswa dengan akses ke berbagai materi pembelajaran seperti buku digital, video edukatif, dan bank soal. Rapor digital yang terintegrasi memungkinkan pemantauan perkembangan akademik secara real-time.
Untuk orang tua, Ruang Orang Tua menyediakan sarana untuk terlibat lebih aktif dalam pendidikan anak. Orang tua dapat memantau kemajuan belajar, memperoleh panduan mendidik di rumah, dan bahkan berkonsultasi langsung dengan pendidik melalui saluran khusus.
Ruang Sekolah memudahkan pengelolaan data dan operasional pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Kepala sekolah dan guru dapat mengakses profil sekolah, fasilitas, serta mengunduh modul ajar dan panduan operasional untuk perencanaan pembelajaran yang lebih sistematis.
Sementara itu, Ruang Bahasa memperkuat kemampuan literasi siswa dengan menyediakan akses kamus daring, penerjemah digital, serta layanan Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Fitur ini mendukung peningkatan kemampuan komunikasi siswa di era informasi.
Fitur Ruang Pemerintah dirancang sebagai alat bantu evaluasi kebijakan. Pemerintah daerah dan pusat dapat memantau capaian pendidikan di setiap wilayah melalui neraca pendidikan daerah dan pelaporan program. Akses terhadap data real-time ini diharapkan mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti.
Tidak kalah penting, Ruang Mitra membuka peluang kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Perusahaan dapat berkontribusi dalam kurikulum dan program pelatihan vokasi, sementara akademisi dapat membagikan hasil riset mereka untuk memperkuat inovasi pendidikan.
Terakhir, Ruang Publik menjadi kanal informasi bagi masyarakat luas. Di dalamnya terdapat informasi beasiswa, majalah pendidikan, pusat perbukuan, hingga rapor publik yang mencerminkan capaian dan tantangan dalam sistem pendidikan nasional.
Strategi Pendidikan Digital Indonesia
Dengan hadirnya Rumah Pendidikan, Kemendikdasmen ingin menegaskan bahwa transformasi digital bukan hanya soal pengadaan perangkat atau koneksi internet, melainkan soal membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan terhubung. Setiap fitur dalam aplikasi dirancang untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan sekaligus memperluas akses dan kesempatan belajar.
Kendati Rumah Pendidikan menjanjikan banyak manfaat, tantangan tetap ada, terutama dalam hal pemerataan akses teknologi di berbagai daerah. Kemendikdasmen menegaskan bahwa peluncuran aplikasi ini akan dibarengi dengan perluasan jaringan internet, distribusi perangkat, serta pelatihan untuk pendidik dan operator sekolah.
Ke depan, evaluasi dan pengembangan Rumah Pendidikan akan terus dilakukan berdasarkan umpan balik pengguna. Dengan pendekatan berbasis kebutuhan, platform ini diharapkan benar-benar menjadi rumah bersama bagi pendidikan nasional yang inklusif, adaptif, dan bermutu tinggi.(*)