Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)
LANSIA merupakan kelompok usia yang rentan akan perubahan kondisi dan situasi yang disebabkan adanya perubahan kondisi fisik, sosial dan psikologis.
Beberapa masalah yang dapat terjadi dikarenakan lansia tidak mampu menerima perubahan pada dirinya, dapat mengakibatkan lansia merasa kesepian, stress dan depresi.
Pada saat ini banyak terjadi perubahan dalam diri lansia terutama perubahan fisik yang berdampak terhadap kondisi psikologis lansia. Masyarakat menganggap bahwa lansia merupakan orang-orang yang kurang produktif, mudah lupa dan daya ingat menurun fungsi pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkurang.
Dari kondisi inilah seringkali dijadikan indikator penilaian penampilan terhadap lansia yang mengatakan bahwa diusianya sekarang lansia sudah tidak produktif lagi. Sehingga lansia lebih mudah tersinggung atau lebih sensitive itulah yang akan mengakibatkan gangguan psikis pada lansia.
Lansia perlu menyesuaikan kebutuhan fisik dengan kondisi psikologis maupun sosial agar tetap mampu menjadi lansia yang produktif. Lansia perlu mengatur cara hidupnya dengan baik dan memperiksakan kondisi kesehatan fisik maupun psikologis, kesejahteraan psikologis lansia ialah di mana keadaan lansia mampu menerima keadaannya, mampu membentuk hubungan yang baik dengan orang lain, mampu mengontrol lingkungan sekitar dan memiliki arti dalam hidup.
Banyaknya lansia yang mengeluh mengenai keadaan hidupnya yang tidak sejahtera, kurang bahagia karena masih ada yang bekerja,l. Juga kurang menikmati hidupnya, kebutuhan yang tidak tercukupi, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, cenderung menutup diri, sulit berbaur dengan lansia lain, menyendiri di kamar dan kurang mendapatkan perhatian dari keluarga sehingga banyak lansia mengalami masalah psikologis.
Sebagian besar tindakan konsultasi masalah psikologis lansia dengan depresi berfokus pada lansia yang tinggal di panti jompo dan bukan pada lansia yang masih bisa melakukan hidup secara mandiri di komunitas.
Karena itu para lansia perlu memperoleh program pemberdayaan yang di lakukan untuk mengisi kegiatan positif agar dapat mencapai peningkatkan kualitas hidup serta terwujudkan lansia yang produktif dan tidak mendapatkan masalah psikologis.
Meskipun saat ini ada berbagai program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya lansia untuk mempermudah lansia mengikuti program – program pemberdayaan lansia seperti Posyandu lansia, Prolanis atau kegiatan – kegiatan dari pemerhati lansia.
Namun dalam kenyataannya kegiatan tersebut lebih kearah merawat fisik dengan olah raga bersama, pemeriksaan kesehatan atau perbaikan gizi. Pada kegiatan yang menyentuh masalah psikologis dengan memberi ruang para lansia mengungkapkan isi hati dan ingin di dengar apa yang selama ini mereka rasakan.
Karena kesibukan keluarga sehingga lansia tidak ada tempat untuk mengungkapkan perasaannya membuat lansia merasa kesepian, tidak berdaya dan merasa tidak berguna. Untuk meringankan beban psikologis lansia tersebut maka diperlukan tindakan nyata dari berbagai pihak terkait untuk memberi ruang hati kepada lansia tersebut.
Ketersediaan ruang hati sebagai media curhat dan membina hubungan sosial untuk mengelola stres serta menjaga kesehatan mental pada lansia. Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kegiatan bersama yang diikuti semua lansia, seperti: kegiatan senam rutin, kegiatan ibadah bersama, serta acara hiburan seperti bermain bersama dan kegiatan bagaimana lansia bisa mengungkapkan permasalahan yang sedang di hadapi saat ini.
Dukungan dari fasilitas tempat untuk bisa bicara dari hati ke hati sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan yang dialaminya, khususnya lansia yang mengalami depresi. Saat ini, indikator praktik sehat secara mental pada lansia yang sudah ditemukan yaitu mampu melakukan pengembangan hobi, melaksanakan rekreasi secara periodik, mengurangi daya pikun, percaya diri, berpenampilan menarik, mampu menangani masalah rumit dalam waktu singkat. *