LAYANAN RS : Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Keseharan RI dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K) memukul gong sebagai tanda diresmikannya tiga layanan baru di RS Universitas Airlangga didampingi Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih dan Direktur RSP Unair Prof. Nasronuddin, Senin (8/7). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RSP Unair) terus melakukan berbagai gebrakan dan inovasi.

Meski belum genap berusia sepuluh tahun, namun rumah sakit ini terbukti telah melakukan berbagai pelayanan yang mendapatkan banyak prestasi. Baik dari dalam maupun luar negeri.

Untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, kali ini, RSP Unair meresmikan tiga layanan baru.

Ialah Airlangga Aesthetic Center, Poliklinik Layanan Tradisional dan Komplementer dan Integrated Digital Design Center For Medical Unair Hospital – ITS.

Peresmian dilakukan Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Keseharan RI dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K) didampingi Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih, Direktur RSP Unair Prof. Nasronuddin dan jajaran pimpinan di lingkungan Unair dan RSP Unair.

Mengenai layanan kesehatan baru tersebut, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr Bambang mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi upaya RSP Unair untuk meresmikan layanan tersebut.

Menurutnya, layanan kesehatan yang mengintegrasikan model layanan konvensional dan tradisional tersebut merubakan inovasi yang pertama kali diresmikan oleh rumah sakit pendidikan di Indonesia.

“Kami tentu mengapresiasi layanan yang baru pertama kali dimiliki oleh rumah sakit pendidikan di Indonesia. Tentu, hal yang dilakukan oleh RSP Unair ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pendidikan lain di Indonesia. Karena ini baru satu-satunya rumah sakit pendidikan yang ada layanan pengobatan tradisionalnya,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, model pelayanan yang mengintegrasikan layanan konvensional dan tradisional ini member banyak manfaat bagi masyarakat luas.

Pasalnya, masyarakat akan memiliki banyak pilihan  untuk melakukan pengobatan. Terlebih, tandasnya, hal tersebut dilakukan oleh rumah sakit pendidikan.

“Kita tahu, sumber daya layanan pengobatan tradisional di Indonesia ini sangat banyak. Dengan hadirnya integrasi layanan ini dan didukung banyaknya riset yang dilakukan oleh akademisi dan dokter di sini, tentu akan semakian meningkatkan kualitas layanan,” tandasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Rektor Unair Prof. Nasih mengatakan bahwa integrasi layanan kolaborasi tersebut, menjadi sangat penting agar semua bisa saling berkontribusi dan berjalan dengan baik.

Terkait dengan pengobatan tradisional, Prof. Nasih menegaskan bahwa pihaknya juga telah melakukan penghitungan dengan baik. Utamanya terkait sumber daya manusia (SDM).

“Kami juga didorong untuk melahirkan progam studi S1 Pengobatan Tradisional. Namun, sebelum program studi itu ada, kami ingin memastikan bahwa kelak para lulusan memiliki kemampuan lapangan pekerjaan yang baik,” tutur Prof. Nasih.

Sementara itu, Direktur RSP Unair, Prof Nasronuddin mengungkapkan, dengan layanan ini ke depan akan semakin meningkatkan tidak hanya layanan tapi penelitian. Penelitian ini penting untuk menunjang pelayanan yang dilakukan di rumah sakit itu.

“Kalau ditunjang dengan riset, maka pengobatan itu akan semakin kredibel. Makanya nanti kita dorong ke arah sana,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry