Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo (kiri), Direktur RS. Ubaya, dr Agnes Widayu Estiningsih (dua dari kiri), Anton Prijatno,Ketua Yayasan Ubaya (dua dari kanan) dan Dr Benny Lianto, Rektor Ubaya (kanan) berbincang di Ruang IGD  disela Soft Opening RS Ubaya, Sabtu (4/3/2023). DUTA/Wiek Wulan

SURABAYA | duta.co – Rumah Sakit Ubaya resmi dibuka dan bisa mulai memberikan layanan untuk seluruh masyarakat Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur.

Rumah Sakit Ubaya dibangun langsung dengan kelas (bertipe) B dan merupakan bentuk komitmen Universitas Surabaya saat mendirikan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya  2016 silam.

“Dengan target selama dua tahun mendatang sudah menjadi Rumah Sakit Pendidikan,” kata Komisaris PT Keluwih Medika, Prof Joniarto Parung saat soft opening RS Ubaya, Sabtu (4/3/2023).

PTKeluwih Medika Surabaya merupakan pengelola RS Ubaya yang didampingi PT Medikaloka Hermina, Tbk dalam hal manajemen.

RS Ubaya terdiri dari 9 lantai yang dibangun di atas tanah seluas ± 13.049,65 m² dengan luas bangunan ±28.668 m². Tersedia fasilitas 319 bed, namun di tahap awal baru dibuka 200 be.

Ruang rawat inap terdiri dari Suite Room, Eksekutif, Deluxe, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.  Pada ruang triage IGD terdapat 18 bed, satu kamar operasi, dan satu ruangan kegawatdaruratan ibu dan bayi (PONEK IGD). Pada ruang bersalin tersedia sembilan kamar pasien bersalin dan delapan inkubator. RS Ubaya juga memiliki 48 poli klinik spesialis dan sub spesialis.

Ketua Yayasan Ubaya, Anton Prijatno mengatakan RS Ubaya sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang didesain untuk menunjang pembelajaran. Keunggulan RS Ubaya ada pada pemakaian teknologi kedokteran terkini untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Delapan kamar operasi memiliki alat C-Arm yang dapat melihat obyek dari pasien secara real time dengan layar monitor saat melakukan tindakan. Tiap laboratoriumnya juga sudah dilengkapi dengan teknologi modern.

Ruang radiologinya memakai CT Scan 128 Slice yang dapat menghasilkan gambar rontgen lebih cepat dan beresolusi tinggi. Pelayanan unggulan lainnya adalah penanganan bayi baru lahir (perinatologi), gigi spesialistik, dan klinik tumbuh kembang (KTK).

Selain diarahkan untuk menjadi rumah sakit pendidikan, Anton mengatakan RS Ubaya memiliki dua misi lainnya. Hal ini antara lain menjadi rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara luas dan profesional melalui pendekatan yang humanistik.

RS Ubaya juga diharapkan dapat menjadi tempat penelitian bagi pengembangan kedokteran. Bekerjasama dengan semua fakultas di Ubaya untuk membuat temuan-temuan baru yang berguna di dunia kesehatan.

“Kami harap RS Ubaya dapat bermanfaat dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi seluruh warga di Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia Timur,” harapnya.

Direktur RS Ubaya dr Agnes Widayu Estiningsih menambahkan, pihaknya akan bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dengan menjadi Pusat Layanan Kecelakaan Kerja. “Kami memiliki blue team yang bertanggung jawab pada kecepatan penanganan kegawatdaruratan serta Tim specialis emergency medicine,” tuturnya.

RS Ubaya diperkuat 70 dokter spesialis. “Harapannya ada dokter spesialis dan subspesialis. Kami juga menyiapkan 40 poli namun sekarang masih beroperasi 16 poli dulu,” pungkas Agnes. ril/wik

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry