PANDEMI : Bupati Kediri dr. Haryanti Sutrisno didampingi Plt. Kadinkes dr. Bambang saat meninjau RS. Nuraini (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Kerja keras Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Satgas Covid – 19 telah menunjukkan hasil dengan telah dioperasionalkan RS. Nuraini sebagai rumah sakit darurat. Bupati Kediri, dr Haryanti Sutrisno didampingi Plt. Kadinkes dr. dr. Bambang Triono Putro meninjau langsung seluruh fasilitas. Terdiri kantor, gudang obat dan APD, laboratorium serta ruangan yang akan digunakan sebagai ruang rawat pasien.

Meski masih dalam proses perbaikan dan terus melakukan penambahan peralatan medis, namun pelayanan medis di RS. Nuraini dipastikan telah mampu melayani pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Keberadaan rumah sakit darurat ini merupakan penyangga untuk keberadaan dua rumah sakit rujukan milik pemerintah daerah, RS Kabupaten Kediri (RSKK) dan RSUD SLG.

“Kasus covid-19 terus bertambah di Kabupaten Kediri dan kapasitas rumah sakit rujukan mendekati over kapasitas. Untuk itu rumah sakit darurat ini ditujukan untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang. Sehingga pasien dengan gejala berat dapat dirawat secara maksimal di rumah sakit rujukan,” jelas Bupati Haryanti, usai meninjau lokasi tersebut.

Dikabarkan mulai Senin besok, rumah sakit berada Jl Yos Sudarso Tulungrejo Kecamatan Pare ini, akan bisa beroperasi melayani pasien. Dimana pasien yang ditangani merupakan rujukan dari fasilitas kesehatan ataupun dari dua rumah milik pemerintah kabupaten. Selama proses pemulihan dengan gejala ringan ataupun sedang, yang fokus ditangani di RS Darurat ini

“Ini merupakan RS darurat untuk menyangga RS Rujukan yaitu RSKK dan RSUD SLG. Sehingga tidak ada asesmen awal bagi pasien di RS darurat. Sehingga yang dirawat disana adalah pasien dengan rujukan dari faskes,” terang Krisna Setiawan, Kepala Kominfo Kabupaten Kediri.

Selain sarana dan prasarana telah disiapkan, pihak Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan tambahan tenaga medis melalui proses rekrutmen relawan kesehatan, untuk penanganan pasien Covid-19. Dijelaskan Plt. Kadinkes, di tahap awal RS darurat ini bisa merawat 60 pasien, dengan kapasitas maksimal 100 pasien. Didukung sebanyak 80 orang SDM terdiri dari tenaga kesehatan, kebersihan, keamanan, sopir dan administrasi.

“Untuk saat ini tahap penyiapan, karena ada beberapa sarpras yang harus dilengkapi, termasuk SOP penanganan pasien covid yang dirawat di RS Darurat ini. Kita harap dalam waktu dekat  segera dioperasikan,” ungkapnya. (nng)