SURABAYA | duta.co – Ketua Umum BKSN (Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin), H Agus Solachul A’am Wahib mengaku prihatin menyaksikan manuver politik Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romi yang penuh caci maki.

Menurut Gus A’am Wahib, politik tidak harus mengobral fitnah, main tuduh seseorang, apalagi menyebut orang tidak salat, tidak puasa, malu rasanya. Orientasi menang dalam merebut kekuasaan sah-sah saja, tetapi, tetap harus mengedepankan etika, moral. Itulah politisi santri.

“Manuver fitnah sangat berbahaya. Ingat! Roda ini berputar tidak selalu kuasa. Apalagi tuduhan fitnah itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sebagai politisi santri, dan juga sebagai saudara, saya berharap dia tidak kesulitan di akhirat kelak,” jelasnya kepada duta.co, Minggu (10/2/2019).

Masih menurut Gus A’am Wahib, Romi seharusnya belajar dari sikap teduh Prabowo Subianto. Didera fitnah seperti apapun tetap santai, tidak membalas. Dia tidak mau mendoakan buruk kepada musuh politik, apalagi sebangsa dan setanah air, terlebih sesama muslim.

“Romi perlu membaca teks ini, ini adalah bagian dari isi pidato Pak Prabowo yang kemudian dijadikan meme oleh warganet,” jelasnya sambil menunjukkan meme tersebut.

Prabowo mengatakan: Sekeras halilintar pun genderang perang yang kau tabuhkan padaku, sebusuk bangkai pun sumpah serapah yang kalian semburkan padaku, setajam sebilu pun pedang yang kalian hunuskan padaku, sedalam parung pun kuburan yang kau siapkan untukku, aku tidak akan berperang dengan kalian karena kalian adalah saudaraku. Aku hanya berperang, jika kalian menjadi pengkhianat dan menjadi perampok bangsa ini. Prabowo Subianto.”  

Inilah, tambah Gus A’am Wahib, potret politisi sejati. Politisi yang sibuk mengamankan bangsa dan negara, bukan politisi yang suka mencaci maki sesama. “Saya berharap Romi membaca itu, biar menjadi politisi santri betulan,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry