Ketua Rois Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar saat peletakan batu pertama pembangunan masjid KH Abdurrahman Wahid di Jl Raya Plosowahyu Lamongan, Minggu (13/3/2022).

LAMONGAN | duta.co – Ketua Rois Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar, melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid KH Abdurrahman Wahid di Jl Raya Plosowahyu Lamongan Jawa Timur, Minggu (13/03/2022).

Sebelumnya, para kiai dan pengurus PCNU Lamongan dipimpin Rois Syuriah, KH Salim Azhar bersama kepala desa melakukan ziarah ke makam Mbah Kaji Mujurono, pendiri Desa Plosowahyu Sebelum acara peletakan baru pertama.

Ketua Rois Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar dalam sambutannya mengatakan, peletakan batu pertama ini merupakan simbolis dimulainya pembangunan masjid NU KH Abdurrahman Wahid.

“Nantinya pembangunan masjid ini diharapkan dapat digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kegiatan keagamaan NU maupun kegiatan positif lainnya,” ujar Rois Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar.

Ia juga mengucapkan selamat atas terlaksananya acara peletakan batu pertama pembangunan masjid Nahdlatul Ulama (NU) KH. Abdurrahman Wahid di Jl Raya Plosowahyu Cabang Lamongan ini.

Menurut Ketua Rois Syuriah PCNU Lamongan tersebut, pembangunan masjid ini bukan semata-mata ketergantungan kepada manusia. Namun, kata dia, mari kita bersama ketergantungan kepada Allah SWT.

“Sebagai ikhtiar kita, siapa saja diantara kita yang punya chanel, terobosan untuk penggalian dana berupa bantuan dipersilahkan. Utamanya bagi warga Nahdlatul Ulama harus menjadi yang terdepan,” ungkapnya.

Lebih jauh, KH Salim Azhar mengungkapkan, alasan masjid ini dinamai Masjid Abdurrahman Wahid, karena figur pimpinan yang bisa ditauladani untuk kemaslahatan umat.

“Menelisik sejarah kebelakang KH. Abdurrahman Wahid, siapa yang tidak kenal dengan Gus Dur Presiden RI ke- 4 tersebut. Beliau sosok yang luar biasa dan merupakan figur yang menginspirasi, terkenal dengan kata-katanya,” tandasnya.

Sekretaris PCNU Lamongan Imam Ghazali menambahkan, semua ini atas inisiatif para kiai dan juga ulama di Lamongan yang harus memberi nama masjid NU ini menjadi masjid KH Abdurrahman Wahid.

“Ya tentunya para kyai punya cara tersendiri, bagaimana masjid ini kemudian nantinya bisa menjadi kebanggaan warga NU pada khususnya masyarakat umum Lamongan,” tutur Imam Ghazali.

Ia menuturkan, pada umumnya kenapa diberi nama masjid Kiai Haji Abdurrahman Wahid, dikarenakan nama tersebut sudah tidak asing lagi. Ia berharap masjid ini mampu mewakili masyarakat Lamongan agar menjadi kebanggaan bersama-sama.

“Hari ini sedang dimulai peletakan batu pertama, dan insya Allah nanti kira-kira bulan besar begitu, mungkin nanti akan dilanjutkan mulai membangun terus sampai dengan tahun 2023,” ucapnya.

Menurutnya, nanti di sekitar masjid ini juga akan dibangun tempat-tempat lembaga Banom yang belum punya kantor. Yang kedua, kata dia, akan dibangun gerai-gerai semacam oleh-oleh Lamongan.

Sementara itu, Kepala Desa Plosowahyu Agus Susanto mengatakan, ziarah ke Makam Mbah Kaji Mujurono yakni pendiri Desa Plosowahyu ini diyakini satu angkatan dengan Mbah Syekh Alun (Mbah Lun) dan Sunan Deket (Syekh Hisyamudin).

“Intinya sosok mbah Kaji Mujurono pendiri Desa Plosowahyu bisa jadi pusat perhatian para kyai yang perlu disowani sebelum membangun masjid Gus Dur. Saya berharap pembangunan masjid ini nantinya bisa digunakan sebagaimana mestinya untuk masyarakat,” imbuh Agus. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry