“Kisah antusias ini berawal dari tahun 2000 saat sebuah perusahaan industri robot berbasis di Kyushu.”ini

Oleh Rosdiansyah

ROBOT telah menjadi fenomena sehari-hari di Jepang. Kehadiran robot malah menjadi bagian dari kehidupan domestik di negeri Samurai tersebut.

Penulis buku ini mengurai bagaimana masyarakat Jepang bisa begitu akrab dengan robot.

Pada tahun 2017, pemerintah Jepang mengkampanyekan kehidupan cerdas berjuluk ”Society 5.0” alias ”Masyarakat 5.0.

Konten kampanye lewat video yang disebar ke seluruh penjuru Jepang menampilkan keseharian yang lebih cerdas berkat bantuan teknologi robot dan kecerdasan buatan Atificial Intelligence/AI).

Kampanye ini sendiri merupakan bagian dari paket reformasi ekonomi Perdana Menteri Abe Shinzo yang akrab disebut ”Abenomics”.

Masyarakat 5.0 adalah sebuah konsep yang bertujuan menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia guna menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial.

Konsep ini pertama kali diusulkan di Jepang. Negara berteknologi canggih, dan didasarkan pada gagasan bahwa teknologi dapat membantu siapapun meningkatkan kehidupannya.

Ciri Masyarakat 5.0 adalah berintegrasi pada dunia maya dan ruang fisik, serta penggunaan big data, kecerdasan buatan (AI), dan internet of things (IoT).

Beberapa contoh penerapan Masyarakat 5.0 meliputi peralatan rumah pintar. Peralatan ini bertenaga AI yang terhubung satu sama lain. Peralatan di tempat kerja yang mengandalkan AI yang dapat membantu orang bekerja di lingkungan yang lebih canggih. Pengelolaan yang lebih cerdas berbasis cloud yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam bisnis.

Kendaraan otonom, yakni kendaraan self-driving (kendali mandiri) yang dapat digunakan dalam transportasi dan logistik. Sehingga boleh dikata, masyarakat 5.0 merupakan bagian dari serangkaian era dalam kronologi sejarah manusia, yang masing-masing era ditandai oleh fokus teknologi yang berbeda.

Sejarah manusia diawali dari era perburuan. Ini adalah era Masyarakat 1.0. Lalu, sejarah Masyarakat 2.0 ditandai dengan pertanian dan revolusi industri. Selanjutnya, era Masyarakat 3.0 diperlihatkan lewat pemakaian internet. Lantas, era Masyarakat 4.0 yang ditunjukkan lewat penggunaan AI dan teknologi canggih lainnya. Kini, memasuki era Masyarakat 5.0, nyaris sepenuhnya semua kegiatan manusia terintegrasikan ke dalam sistem mesin super cerdas.

Buku ini ditulis dari hasil observasi mendalam Shawn Bender, gurubesar antropologi budaya yang fokus pada Jepang.

Melalui enam bab tulisan plus pendahuluan dan penutup, Shawn menjelaskan bagaimana masyarakat super cerdas mulai dikembangkan di Jepang. Obsesi menjadi masyarakat jenis ini bukan hanya melanda internal birokrasi Jepang, namun fakta menunjukkan warga masyarakat Jepang juga tak kalah antusias.

Kisah antusias ini berawal dari tahun 2000 saat sebuah perusahaan industri robot berbasis di Kyushu, Temasuk memulai uji coba robot yang dikendalikan lewat remote. Begitu mendengar hasil uji coba itu, raksasa elektronik Jepang, Sony, segera juga melakukan uji coba robot dengan remote jarak jauh di pinggir jalan. Kejadian ini memantik perhatian masyarakat Jepang. Dan hari-hari berikutnya, mulailah warga banyak memperbincangkan robot dan kehadirannya dalam keseharian.

Akhirulkalam, perkembangan robot memang kini identik dengan Jepang. Negeri sakura ini begitu ingin mempersona dunia diantaranya melalui robot, apalagi robot yang bisa menjadi sohib karib manusia. Cepat atau lambat, demam robot akan melanda juga ke Indonesia.*

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry