MALANG | duta.co – Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, tingkat Inklusi Keuangan Jawa Timur mencapai 87,96% dan tingkat Literasi Keuangan Jatim di tahun tersebut telah berada di angka 55,33.
Hal ini merupakan buah kerja keras, komitmen dan sinergitas yang terjalin antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta jajaran samping seperti OJK dan Bank Indonesia (BI) serta lembaga keuangan lainnya seperti fintech dan industrinya.
Untuk menjaga konsistensi angka ini, fintech lending berizin OJK, Adapundi (PT Info Tekno Siaga) dan Kredito (PT Fintek Digital Indonesia) menggelar kolaborasi acara literasi dan inklusi keuangan dalam rangka Road to Bulan Inklusi Keuangan (BIK) mengusung tema “Tingkatkan Kapasitas Usaha Melalui Pendanaan yang Ampuh”. Kegiatan digelar di Malang Creative Center (MCC) dengan mengajak peserta dari komunitas pelaku usaha mikro daerah Jawa Timur, khususnya kota Malang, Jumat (27/9/2024).
Achmad Indrawan, Direktur Utama Adapundi menyampaikan, road to BIK tahun ini kami mengajak pelaku UMKM kota Malang mengikuti sesi talk show dan pameran mini fintech lending. Hal ini menjadi bukti minat mereka terhadap pendanaan alternatif usaha mereka melalui platform fintech lending.
“Gelaran ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara para pelaku usaha mikro atau wirausahawan dengan penyelenggara fintech lending untuk dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan bisnis bersama,” ujarnya.
Berdasarkan data statistik OJK, porsi penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per Juli 2024 sudah mencapai 34,22% dengan total jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer lending atau fintech lending yang berizin di OJK adalah sebanyak 98 perusahaan.
Berdasarkan hasil riset, salah satu kendala terbesar UMKM saat ini adalah masalah pendanaan; pemilik bisnis seringkali kesulitan mengakses pembiayaan untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka. Sumber daya keuangan yang terbatas dapat menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan dan inovasi bisnis.
“Dengan adanya platform fintech lending, UMKM dapat lebih mudah mengajukan pinjaman dan memperoleh dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya. Ini adalah peluang baru bagi pemilik bisnis untuk merencanakan pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar,” ujar Arifin Artejo, Product Manager Kredito.
Adapundi dan Kredito berharap seluruh profil UMKM dapat di jangkau fintech lending untuk menjadi pilihan tambahan bagi UMKM yang produktif dan proaktif ingin mendapatkan pembiayaan untuk memperbesar lini usahanya. ril/lis