Ridwan Hisjam

MALANG | duta.co — Kiprah dan kepedulian anggota Komisi X DPR RI Ir H Ridwan Hisjam terhadap dunia pendidikan tidak diragukan lagi. Tak heran hampir setiap kunjungan kerjanya di daerah, Ridwan yang juga Ketua DPP Partai Golkar bidang pendidikan ini selalu menyempatkan diri mendatangi kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Baik di Malang Raya maupun di kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Timur.

Kunjungan itu dalam rangka menyerap aspirasi, dan memperjuangkan terwujudnya kualitas pendidikan yang bermutu tinggi. Bagi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini, pendidikan adalah prioritas utama yang harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Sebab pendidikan yang baik, dan berkarakter adalah cermin dari kemajuan sebuah bangsa.

Atas dedikasinya itu, kali ini, Ridwan kembali mendapatkan penghargaan sebagai tokoh nasional peduli pendidikan yang diberikan oleh IKIP Budi Utomo, Malang. Penghargaan diberikan disela-sela acara wisuda sarjana dan pasca sarjana di Kampus IKIP Budi Utomo, Rabu (31/1), kemarin.
Ridwan pun menyatakan terima kasih atas penghargaan tersebut.

“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan yang sudah diberikan kepada saya. Sekali lagi, penghargaan ini merupakan amanah bagi saya untuk terus membantu membangun pendidikan di Indonesia, karena pendidikan memiliki peranan penting dalam mewujudkan Indonesia maju dan berkembang,” ujar Ridwan kepada wartawan.

Menurut mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim ini, problem pendidikan di Indonesia masih cukup besar untuk segera diperbaiki oleh pemerintah. Tidak hanya menyangkut soal soal sistem pendidikan, pembangunan infrastruktur berupa sarana dan prasarana untuk pendidikan masih kurang. Banyak sekolah-sekolah di daerah yang kondisinya masih memprihatinkan. Angka putus sekolah dari SMP ke jenjang SMA juga masih tinggi.

Ridwan mengatakan, banyaknya anak yang putus sekolah ini juga akan berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat. Ditambah lagi kata dia, adanya ketidak-sesuaian antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Banyak orang yang lulus kerja namun masih belum dapat pekerjaan.

“Ini terjadi karena dunia usaha mengalami kesulitan untuk merekrut tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan siap pakai. Karena itu pendidikan vokasi juga harus terus diperkuat oleh pemerintah. Sehingga orang lulus sudah punya ketrampilan dan siap kerja,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya Ridwan juga pernah mendapat predikat sebagai tokoh peduli pendidikan yang diberikan dari Universitas Attahiriyah dan Universitas Sunan Giri. Ridwan terus berupaya memperjuangkan kualitas pendidikan nasional di DPR dengan menyampaikan aspirasi, dan masukkan kepada pemerintah. (ob/mha)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry