Tampak mahasiswa Papua berusaha menolak operasi Yustisi. (DUTA.CO/ANDI MULYA)

SURABAYA | duta.co – Ketegangan terjadi saat operasi yustisi rutin yang dilakukan tiga pilar Kecamatan Tambaksari, Surabaya di Asrama Mahasiswa asal Papua, Jumat (6/7/2018) malam. Terjadi kericuhan antara petugas gabungan dengan mahasiswa.

Dandim Surubaya Timur, Letkol Inf Lukman hakim yang berada di lokasi, mengatakan, bahwa penolakan yang dilakukan para mahasiswa Papua itu sebenarnya tidak harus dilakukan. Karena operasi yustisi sudah diprogramkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

“Rapat dengan Walikota Surabaya tadi menyebutkan, bahwa tiga pilar harus meningkatkan operasi yustisi terhadap warga non-permanen,” tegasnya Jumat (6/7/2018).

Sampai berita ini diturunkan, mahasiswa menolak dilakukan penertiban yang dilakukan petugas gabungan. “Kita masih menunggu dari hasil negoisasi antara mahasiswa dengan Camat dan Danramil,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa yang menolak namanya disebutkan menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak adanya yustisi kependudukan, tapi harus dilakukan besok pagi. Karena situasi tidak kondusif.

Sebelumnya, petugas gabungan tiga pilar mengadakan operasi yustisi rutin ke kampung kampung dan kebetulan saat ini dilakukan di Asrama mahasiswa Papua. Setelah petugas meminta masuk ternyata ditolak oleh para mahasiswa yang akhirnya terjadi percekcokan. (and)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry