BANYUWANGI | duta.co – Pemerhati Pendidikan Anak Bangsa (PPAB) ajukan haering berkaitan dengan permasalahan Pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, khususnya Tingkat SMA / SMK dan SLB dibawah Kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Di tahun pelajaran 2024/2025 ini, terdapat potensi kurang lebih 15.000 siswa tidak tertampung di Tingkat SMA / SMK.
PPAB menduga pihak Dinas Cabang Dinas Pendidikan Banyywangi tidak mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyywangi, yakni GARDA AMPUH, yang menyebabkan adanya siswa putus sekolah.
“Kami ajukan hearing ini semata-mata untuk kepentingan 15.000 anak bangsa yang ada di Banyuwangi, selain itu Kacabdin sulit sekali membangun komunikasi dengan External,” ungkap Ahmad Munir, Ketua PPAB, Senin, (22/7/24).
Menurut Ahmad Munir, pihaknya selaku Pemerhati Pendidikan Anak Bangsa ( PPAB ) di Banyuwangi dengan ini ingin menyampaikan aspirasi terkait masalah tersebut , untuk itu, pihaknya mengajukan surat permohonan ini sekaligus meminta kepada Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi menghadirkan Kacabdin Jaenuri selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Banyuwangi guna membahas masalah tersebut.
“Kami berharap agar hairing segera di jadwalkan minimal Jumat maxsimal hari Senin,” harapnya.
Selain menggelar haering, pihaknya meminta DPRD Banyuwangi untuk menghadirkan Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Banyuwangi. “Dalam haering nanti, saya harap DPRD Banyuwangi menghadirkan Kacabdindik, Jaenuri,” pungkasnya. (Ars).