HSN : Wali Kota Mas Abu turut memakai sarung saat memberikan sambutan (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Puncak acara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 digelar Jalan Santri Sarungan dengan mengambil start serta finish di Halaman Balai Kota Kediri. Acara ini dikemas bagian promosi religi atas keberadaan umat Islam yang mampu menjaga kedamaian dan silahturahim dengan sesama umat beragama.

Sejumlah hadiah disiapkan pihak panitia dari PCNU Kota Kediri bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri, Mingu (11/11/2018). Diikuti tidak kurang 10 ribu peserta turut memeriahkan jalan sehat.

Dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Dandim 0809 Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno, Kapolres Kediri Kota AKBP Anton Hariyadi, Ketua PCNU KH Abu Bakar Abdul Jalil, Anggota DPR RI KH. An’im Falahudin Mahrus, Ketua Pelaksana HSN KH. Melvin Zainul Asyiqien, dan sosok ulama kharismatik KH MD Toha Yahya akrab disapa Gus Lik.

Ketua PCNU KH Abu Bakar Abdul Jalil dalam kata sambutannya, bahwa jalan sehat sarungan ini sebagai penutup rangkaian kegiatan peringatan HSN 2018 di Kota Kediri. Kenapa memakai sarung, sebagai salah satu cara menunjukkan khas santri yang identik dengan sarung.

“Jalan sehat sarungan ini terkandung maksud untuk silaturahim seluruh masyarakat Nahdliyin dan para santri se – Kota Kediri. Baik secara struktural sampai tingkat pengurus ranting maupun secara kultural bagi seluruh masyarakat. Selain itu, juga sebagai syiar kita mengenalkan budaya bersarung di kalangan para santri,” jelas Ketua PCNU akrab disapa Gus Ab.

Pihaknya pun berharap, kegiatan jalan sehat sarungan seperti ini terus bisa digelar setiap tahun untuk memperingati HSN. Seperti tema tahun ini, jelas Gus Ab, Bersama Santri Damailah negeri, diharapkan kedamaian tersebut benar-benar terwujud di Kota Kediri.

“Dengan jalan seperti ini, selain sehat lahirnya juga batinnya. Mari bersama menjaga kerukunan dan kebersamaan sehingga tercipta kehidupan yang tentram dan damai,” pungkas Gus Ab.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi luar biasa atas partisipasi masyarakat khususnya santri. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa kerukunan antar umat di Kota Kediri masih terjaga dengan baik. Selain itu, diharapkannya para santri mampu berperan penting dalam perkembangan bangsa Indonesia.

“Mari kita jaga kedamaian di Kota Kediri. Mudah – mudahan ini sebagai wujud kebersamaan membangun Kota Kediri. Karena sarung ini membuat pemakainya merasa bebas, isis, dan demokratis. Harapan saya para santri ini bisa bermanfaat untuk agama nusa dan bangsa,” tutur Mas Abu. (ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry