Prof Dr Ahmad Zahro al-Chafidz. (FT/Youtube)

SURABAYA | duta.co – Menarik! Pertempuran Pilpres 2019 di ‘dunia bathin’ alias perdukunan, ternyata, tak kalah menarik. Bagaimana dukun-dukun politik itu bergerilya, baik dalam rangka mempengaruhi pemilih, ‘mencuri’ suara, membungkam Panwas sampai upaya mencelakaan musuh politik.

Prof Dr H Ahmad Zahro al-Chafidz, Mursyid Kuliah Solusi Spiritual (KSS) termasuk yang sibuk meladeni serangan bathin mereka. Bagaimana serunya pertempuran di dunia perdukunan itu? Berikut wawancara lanjutan duta.co dengan Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.

Hajat politik ternyata tak lepas dari dukun. Begitu juga Pilpres 2019.  Bagaimana bocorannya Prof? Siapa saja yang menggunakan jasa dukun dalam Pilpres kali ini?

Banyak sekali. Dan ternyata politisi-politisi kita, termasuk tim sukses, nyaris tidak ada yang percaya dengan diri sendiri, mereka baru mantap kalau sudah ‘disuwuk’ dukun. Soal siapa saja mereka itu, tentu, tidak etis diekspose media.

Tim sukses?

Oh Iya! Dalam Pilpres misalnya, mungkin saja Capres dan Cawapresnya malah tidak ngerti koq. Tetapi, tim sukses yang sibuk menggerakkan para dukun. Yang pasti “dukun-dukun” itu jumlahnya ribuan mas, ada di berbagai daerah.

Mereka disewa jasanya?

Seperti itu. Bedanya dengan kami, kami sama sekali tidak dibayar. Bahkan tidak ada yang order. Sedang mereka, ada yang pesan dan secara profesional dibayar, mahal jasa mereka. Di sinilah tugas-tugas kita untuk menghalau peran ilmu hitam.

Prof, kalau boleh tahu, apa media yang mereka (dukun-dukun) itu pakai?

Sebagaimana lazimnya perdukunan, mereka umumnya adalah orang-orang berkepercayaan lokal (seperti kejawen). Biasanya mereka menggunakan media kemenyan, kembang, garam dll. yang sudah dimanterai, lalu ditabur di TPS atau sekitarnya. Jadi mereka masih ‘makan kembang’.

Maaf Prof, khalayak tidak menyaksikan aktifitas mereka ya?

He he he… jelas. Mereka juga tidak berani terang-terangan mas. Mereka melakukannya dengan diam-diam, sembunyi-sembunyi. Umumnya pada malam hari sebelum pelaksanaan coblosan. Itu pun secara amat rahasia.

Lalu target para dukun itu?

Ya sesuai keinginan yang pengorder. Untuk pilpres, tentu untuk memenangkan paslon tertentu dengan “menutup” gambar paslon lawan, atau memperjelas dan membuat daya tarik paslon pihak pemesan. Mengalihkan pilihan pemilihan, bahkan kalau perlu mencuri suara, membungkam Panwas. Bahkan ada yang sampai mencelakakan lawan politik.

Melawan perdukunan ini masuk dalam politik cantik Prof?

Betul. Justru ini yang lebih dahsyat. Ketika kami menangkap gelagat ketidakberesan semakin massif dan amat membahayakan, maka, kami ajak umat di pihak mana pun yang masih punya nurani untuk mengadu kepada Allah SWT dan menggetarkan bumi Indonesia dengan vibrasi surat Ali Imran 54 itu.

Jadi?

Di sinji, kami tidak menujukkan bacaan itu kepada pihak tertentu, tidak melakukan apapun, selain mengetuk pintu langit dan menggetarkan bumi Indonesia, agar Allah SWT membalas mereka yang melakukan tipu daya. Secanggih dan sehebat apa pun rekadaya kecurangan dan tipu daya, mustahil bisa mengalahkan balasan tipu daya dari Allah SWT dan para Malaikat-Nya. Mereka akan lumpuh tak berdaya, insyaAllah.

Terbongkarnya kecurangan massif yang tanpa diduga, itu tidak lepas dari gerakan spiritual?

Tidak perlu mengklaim demikian. Para pakar IT itu perannya juga amat sangat besar. Begitu juga, peran para pendukung fanatik paslon, amat sangat vital mas. Kami mendukung dan mendampingi mereka yang menginginkan kejujuran dengan doa-doa dan dzikir umat. Kali ini pelakunya bukan lagi ribuan peruqyah syar’iyyah, melainkan jutaan umat di segala penjuru. Wah andai saja vibrasi spiritual itu bisa dishooting, indah sekali mas…

Apa cukup dengan baca ayat 54 surat Ali Imran itu Prof?

Jelas tidak mas. Ada Kiai wara’ (terpelihara dari syubhat dan haram) mengijazahkan baca “al Fiil 7x”, ada ulama kharismatik menyerukan digaungkannya “chasbunallooh wa ni’mal wakill…”, ada habaib yang menganjurkan perbanyak istighfar, sholawat, dll. Sekali lagi mas, yang membaca bukan lagi ribuan peruqyah syar’iyyah, tapi jutaan umat segala lapisan. Betapa dahsyatnya vibrasi dzikir dan jeritan batin mereka…

Maaf Prof, siapa yang mengkoordinir gerakan spiritual ini?

Yang menggerakkan hati kami adalah Allah SWT beserta para Malaikat-Nya. Ini sudah bukan wilayah kewenangan manusia lagi. Kami secara spontan kompak sehati, sejiwa, dan satu tujuan: kejujuran dan keadilan. Semoga Allah SWT ridlo, dan bangsa Indonesia mendapat pemimpin yang shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya, mumpuni), tabligh (komunikatif, peduli), dan fathanah (cerdas, kreatif, inovatif). Aamiiin ya Rabbal ‘aalamiin…. (habis)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry