oleh : Rahma Indah Aulia Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan mendukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta meningkatkan upaya promotif dan preventif. Menurut WHO, pelayanan kesehatan primer adalah pendekatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengatur dan memperkuat sistem kesehatan nasional secara efektif guna mendekatkan layanan kesehatan dan kesejahteraan kepada masyarakat.Transformasi sistem pelayanan kesehatan primer sebagai pilar pertama transformasi sistem kesehatan bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer.
Perubahan mendasar dalam transformasi pelayanan kesehatan primer mencakup siklus hidup sebagai platform integrasi pelayanan kesehatan dan platform penguatan promosi dan pencegahan. Siklus hidup yang dimaksud dibagi menjadi ibu, anak, remaja, usia produktif, dan lansia, mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui jejaring hingga tingkat desa atau kelurahan dan dusun/RT/RW, memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) dengan dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan (dashboard pola penyakit, cakupan imunisasi)
Perubahan sistem pelayanan primer akan terlihat yang pertama di tingkat kecamatan pada puskesmas, di tingkat desa/kelurahan pada posyandu prima, dan di tingkat dusun/RT/RW pada posyandu. Kegiatan di puskesmas akan dibagi menjadi empat klaster. Klaster 1 adalah manajemen, klaster 2 adalah ibu, anak, dan remaja, klaster 3 adalah untuk usia produktif dan lansia, klaster 4 adalah penanggulangan penularan penyakit, dan 1 lintas klaster.
Alur pelayanan di puskesmas dimulai dari proses pendaftaran/registrasi. Pasien yang berkunjung ke puskesmas akan melakukan registrasi, lalu petugas akan mengarahkan sesuai kondisi dan usianya. Pada kasus yang bukan gawat darurat, pasien diarahkan sesuai dengan klaster siklus hidup. Petugas di klaster 2 akan memberikan pelayanan bagi ibu (hamil), anak dan remaja, petugas di klaster 3 memberikan layanan bagi masyarakat usia produktif dan lanjut usia. Paket pelayanan yang komprehensif diberikan pada masing-masing klaster, di antaranya skrining, diagnosis dan pengobatan penyakit, dan konseling masalah kesehatan.
Petugas memastikan masyarakat mendapatkan seluruh paket pelayanan dan menjadwalkan kunjungan lanjutan.Jika ditemukan kasus penyakit menular, petugas di klaster 4 bertanggung jawab memutus rantai penularan penyakit.Petugas akan melakukan deteksi dini penemuan kasus, kontak survei, penyelidikan epidemiologi, serta pengendalian vektor dan lingkungan.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, puskesmas juga melakukan pemantauan wilayah setempat. Petugas di masing-masing klaster pelayanan menggunakan dashboard untuk menganalisis data pola penyakit dan cakupan pelayanan pada satuan kerja wilayah puskesmas dan satuan wilayah desaserta akan dibahas bersama puskesmas pembantu setiap bulan.
Di tingkat kelurahan terdapat puskesmas pembantu yang merupakan bagian dari puskesmas yang berfungsi untuk membantu melaksanakan kegiatan puskesmas di wilayah kerjanya. Puskesmas pembantu akan diampu oleh bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan setiap hari dan pengurus LKD yang akan mengelola kegiatan pemberdayaan masyarakat termasuk kegiatan posyandu di wilayahnya. Puskesmas pembantu bertanggung jawab terhadap hasil status kesehatan masyarakat di kelurahan yang akan dipantau berkala setiap minggu melalui dashboard kesehatan.
Di tingkatRW terdapat kegiatan posyandu yang terintegrasi.Kegiatan posyandu dilakukan terjadwal oleh para kader didampingi oleh petugas kesehatan dari posyandu dan puskesmas. Pelayanan yang diberikan adalah edukasi, skrining masalah kesehatan yang diberikan sesuai siklus hidup, dan layanan pencegahan, seperti imunisasi dan pemberian makanan tambahan. Para kader juga melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana. Pencatatan hasil kunjungan rumah secara rutin ini disampaikan ke posyandu untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh petugas. Semua masalah kesehatan yang diidentifikasi dalam rangkaian pelayanan kesehatan primer ditindaklanjuti melalui koordinasi oleh posyandu dengan keterlibatan semua mitra. Nah itulah sistem pelayanan kesehatan primer yang baru, diberikan sesuai dengan siklus hidup, komprehensif, dan berkesinambungan.
Puskesmas Perak Timur merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Surabaya yang tepatnya berlokasi di Jalan Perak Barat Nomor 29 Surabaya. Puskesmas ini terakreditasi Paripurna di Kota Surabaya dan setidaknya memiliki sepuluh layanan yang diperuntukkan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan yang memadai. Motto dari Puskesmas Perak Timur adalah “Memberikan Pelayanan Optimal dengan Setulus Hati”. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Perak Timur dengan seluruh jajaran petugas akan memberikan yang terbaik untuk pasien yang datang dan akan melayani dengan tidak berat hati serta melayani dengan sebaik mungkin. Visi dan misi dari Puskesmas Perak Timur Surabaya adalah menyelenggarakan kesehatan dasar yang bermutu dan profesional, mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan, dan mengembangkan Puskesmas Perak Timur sebagai puskesmas pendidikan. Saat ini pelayanan-pelayanan yang ada di Puskesmas Perak Timur, di antaranya poli umum, poli gigi, poli KIA (kesehatan ibu dan anak), poli paru, pengobatan tradisional (batra), poli gizi, poli STD (sexuallytransmittedsisease) atau penyakit menular seksual, poli psikologi, laboratorium, dan sanitasi. Pelayanan unggulan yang ada di Puskesmas Perak Timur sendiri adalah pelayanan HIV. Puskesmas Perak Timur tidak hanya memberikan edukasi secara langsung pada pasien, tetapi juga memanfaatkan media daring untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas di instagram.
Puskesmas Perak Timur sudah memberikan contoh nyata penerapan pelayanan kesehatan primer dengan membagi pelayanan untuk pasien berdasarkan klaster siklus hidup. Di Puskesmas Perak Timur, setiap polinyamemiliki keterangan klaster-klaster sesuai dengan peraturan pemerintah, yaitu klaster 1 untuk manajemen, klaster 2 untuk ibu, anak, dan remaja, klaster 3 untuk usia produktif dan lansia, serta klaster 4 untuk penanggulangan penularan penyakit, dan 1 lintas klaster.
Di setiap klaster tersebut sudah dibagi petugas-petugas yang profesional, salah satunya adalah dokter. Di Puskesmas Perak Timur terdapat enam dokter umum dan dua dokter gigi yang bertugas. Setiap dokter tersebut ditempatkan di klaster masing-masing untuk menangani kasus-kasus kesehatan yang berbeda sesuai dengan klaster dan masalah kesehatan yang dialami.
Berdasarkan SP (surat penetapan) Penyelenggaraan ILP (integrasi layanan primer) Puskesmas Perak Timur Surabaya, di setiap klaster dikoordinasi oleh seorang dokter, kecuali pada klaster 1 manajemen dikoordinator oleh ketatausahaan. Dari klaster 2, yaitu klaster ibu, anak, dan remaja, hingga klaster 4, yaitu klaster penanggulangan penularan penyakit dan juga pelayanan lintar klaster dikoordinasi atau diketuai oleh seorang dokter.
Di Puskesmas Perak Timur, setiap harinya, dokter melaksanakan pelayanan sesuai dengan klaster masing-masing juga dibantu oleh nakes (tenaga kesehatan) yang lainnya. seorang dokter harus mampu menangani pasien secara komprehensif, yaitu promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif. Di Puskesmas Perak Timur, dokter memberikan pelayanan secara holistik berupa pemeriksaan pada pasien, skrining masalah kesehatan yang diberikan sesuai siklus hidup, mendiagnosis penyakit dan keluhan pasien, layanan pencegahan, seperti imunisasi dan pemberian makanan tambahan, memberikan edukasi atau pemahaman kepada pasien mengenai cara menjaga kesehatan hidup, mengedukasi apa yang harus dikonsumsi dan apa yang harus dikurangi, memberikan resep obat, melayani konsultasi masalah kesehatan, hingga memberikan pelayanan tambahan seperti terapi uap yang dibantu oleh perawat atau nakes yang bertugas. Seorang dokter juga memberikan support, memberdayakan pasien, melakukan pendekatan pada pasien hingga keluarga pasien.
Dokter tidak hanya memberikan pelayanan berupa pemeriksaan dan pemberian resep obat, tetapi juga melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan setelah melakukan pemeriksaan. Dokter di Puskesmas Perak Timur juga melakukan koordinasi antar Tim Kerja dengan para nakes yang lainnya serta juga melakukan koordinasi dengan jaringan dan jejaring pelayanan Puskesmas. Dokter juga menyusun laporan secara rutin dalam sistem informasi dan menyampaikan laporan kepada Kepala Puskesmas secara berkala atau sewaktu-waktu saat dibutuhkan.
Integrasi Layanan Primer yang ada di Indonesia sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh jajaran petugas kesehatan, nakes, dan named (tenaga medis). Pelayanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya di Puskesmas Perak Timur Surabaya, juga dengan peran dokter yang sangat besar diharapkan bisa terus terjaga kualitasnya dan selalu memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada masyarakat sekitar. Dalam mewujudkan layanan kesehatan primer yang lancar, tidak lupa juga dibutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk dukungan dari masyarakat agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai tujuannya masing-masing dan juga menciptakan lingkungan masyarakat yang hidup sehat. Puskesmas Perak Timur Surabaya dapat menjadi contoh atau model pelayanan kesehatan inovatif bagi pusat kesehatan lainnya. (*)