
SURABAYA | duta.co – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi membuka Fakultas Kedokteran. Pembukaan itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 139/B/O/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter.
Hadirnya fakultas kedokteran UINSA, menjadi salah satu bentuk khidmat kembali kepada kyai, ulama, dan pesantren.
Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, mengatakan UINSA tidak bisa jauh-jauh dari kyai, ulama, maupun pesantren. Karenanya, FK ini hadir dengan distingsi di bidang ‘Epidemiologi Pesantren,’ yakni focus pada penanganan kesehatan di lingkungan dan komunitas pesantren.
Pembukaan FK menjadi langkah strategis UINSA untuk mencetak tenaga medis yang profesional dan berkualitas khususnya yang berasal dari lingkungan pesantren. Termasuk yang ke depannya akan berkhidmat di lingkungan pesantren.
“Para kyai pesantren mengajarkan, bahwa menjaga kesehatan, menjaga jiwa itu setara dengan menjaga negara, akal, generasi, keturunan, dan agama,” ujar Prof. Muzakki.
Selama proses pendiriannya, FK telah menjalin kerja sama dengan berbagai Rumah Sakit Satelit, Rumah Sakit Pendidikan Utama, Puskesmas Wahana Pendidikan, serta Poskestren. Rumah Sakit Satelit bekerjasama dengan RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya dan RSNU Tuban. Sedangkan Rumah Sakit Pendidikan Utama adalah RSUD Bangil.
Selain itu, sebagai Puskemas Wahana Pendidikan, UINSA bekerjasama dengan Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Puskesmas Jagir, dan Puskesmas Siwalan Kerto. Selanjutnya Poskestren antara lain PP Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil Pasuruan, PP Assalafi Al Fithrah Kedinding Surabaya, Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, dan Pondok Modern Amanatul Ummah Surabaya.
“Kami mengucapkan jazakumulloh khoiron katsiro kepada Bapak Ibu atas dukungan, keterlibatan aktif, partisipasi aktif, kehadiran, bantuan fisik, bantuan pikiran, bantuan spiritual, dedikasi, komitmen, ketulusan dan semua hal yang memberikan keberkahan dan kemuliaaan UINSA mendapatkan izin operasional,” imbuh Prof. Muzakki. ril/lis