Warga Desa Blimbing dan Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, demo tolak pengeboran migas oleh PT Lapindo Brantas. DUTA/ NURUL YAQIN.

JOMBANG | duta.co –  Karena khawatir lingkungan di desa tempat tinggalnya rusak, serta mengganggu perekonomian akibat pengeboran migas. Sekitar 200 yang tergabung dalam Forum Warga Peduli Lingkungan dan Agraria (FORPALA) bersama Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya, Rabu (9/5/2018) berunjuk ke kantor Pemkab Jombang,

Puluhan aktivis dan  ratusan warga desa Blimbing dengan warga Desa Jombok,  Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, berangkat dari depan Kampus Undar Jombang. Mereka long march menuju kantor Pemkab Jombang. Dalam aksinya, mereka mengusung puluhan poster yang berisi penolakan rencana eksplorasi minyak dan gas bumi di blok Metro Jombang yang akan dilakukan PT Lapindo Brantas.

Salah satu perwakilan warga, desa Blimbing mengatakan, adanya rencana eksplorasi migas yang akan dilakukan PT. Lapindo berawal dari pembagian uang yang dilakukan perangkat desa kepada sebagian warga. Dari situlah diketahui adanya rencana pengeboran migas yang dilalukan PT. Lapindo Brantas.

Mengetahui adanya rencana pengeboran, warga resah. Selanjutnya warga melakukan aksi penolakan dengan pemasangan spanduk, karena khawatir lingkungan dan desa tempat tinggal mereka bakal rusak yang bisa mengganggu perekonomian.

” Selain itu warga juga ketakutan akan sebagaimama yang terjadi  di Sidoarjo, atas kegagalan ekplorisasi oleh PT. Lapindo Brantas, ” ujar Nurul Chakim koordinator aksi.

Karena itulah Forum Warga Peduli Lingkungan menuntut agar pihak  Pemerintah Kabupaten Jombang, mencabut penerbitan ijin lingkungan No. No.188.4.45/128/415.10.3.4/2018 tentang  kegiatan pengeboran di Desa Bimbing dan Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.(rul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry