SEMARANG | duta.co – Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyatakan elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019 hampir menyamai pasangan calon Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Karena itu, sangat mungkin Prabowo-Sandi menyalip Jokowi-Ma’ruf.
“Saat ini jarak (elektabilitas) capres Prabowo-Sandi hanya terpaut enam persen lebih kecil. Saya berharap, pergantian tahun nanti sudah bisa menyamakan,” kata Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, kemarin.
Ia optimistis elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi bisa mengimbangi pasangan Jokowi-Amin jika melihat dari luas wilayah Indonesia. Bahkan, lanjut dia, pada beberapa wilayah, seperti Provinsi Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, capres Prabowo-Sandi diprediksi bisa mengungguli pasangan Jokowi-Amin.
Kendati demikian, Djoko mengakui, diperlukan kerja keras dari tim koalisi pendukung Prabowo-Sandi jika ingin unggul dalam perolehan suara Pilpres 2019 di daerah Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Jawa Timur, sedangkan yang paling berat di Provinsi Jawa Tengah. Menurut dia, yang harus dilakukan secara garis besar adalah mempertahankan basis suara capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
Ia menyebutkan, dukungan terbesar untuk pasangan Prabowo-Sandi berasal dari kalangan masyarakat ekonomi dan pendidikan menengah ke atas. Sedangkan, masyarakat menengah ke bawah, belum bisa ditembus oleh tim pemenangan dengan berbagai pertimbangan.
“Kami menargetkan bisa mengambil suara separuh di antaranya, sehingga keberadaan arelawan yang totalnya sampai saat ini berjumlah dua juta sangat diperlukan dan harus dirangkul oleh parpol koalisi, jangan sampai jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi,” ujarnya.
Salah satu yang ditempuh untuk meraih simpati kelas menengah ke bawah dengan menyapa mereka. Mendengar aspirasinya. Mewujudkan kesejahteraannya. Hal itu yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika mengunjungi sejumlah daerah di Jatim.
Sandi menjadi tempat curhat kaum ibu (emak-emak), mengenai harga-harga kebutuhan bahan pokok yang melambung tinggi juga soal pendapatan yang terus menurun. Itu terjadi saat dia meresmikan Roemah Djoeang di Lamongan Jawa Timur, Selasa (4/12).
“Bu Ida, Insya Allah jika Prabowo-Sandi terpilih dan mendapatkan amanat dari masyarakat Indonesia, kami akan Mensejahterakan kaum ibu-ibu. Ya kesejahteraannya, pendapatannya, penciptaan dan peluang mendapatkan lapangan kerja buat keluarga di Indonesia,” janji mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta kemarin.
Lanjut Sandiaga, perempuan Indonesia adalah perempuan hebat, perempuan mandiri. Di Lamongan, kata Sandiaga, para ibu rumah tangganya hebat, karena karena mereka membuka usaha aneka cemilan, berjualan ke pasar, berjualan makanan via online dan juga rias pengantin. “Semua akan kami mudahkan,” terang Sandi.
Sandiaga mengatakan, dia menyerap aspirasi untuk mendapatkan masukan langsung dari masyarakat. Karena pemimpin yang baik itu harus lebih banyak mendengar jangan hanya janji-janji saja. Menurutnya, Allah sudah menulis akan mencabut dan memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Oleh karena itu tidak perlu khawatir, jika Allah berkehendak apapun jadi.
“Saya hanya ikhtiar, terus menyapa dan menyerap aspirasi ke seluruh Indonesia. Mendengarkan menjadi modal untuk memperbaiki kesejahteraan melalui deregulasi ekonomi yang berpihak kepada rakyat,” papar Sandi.
Menangapi permintaan terkait OK OCE untuk dihadirkan di Lamongan dan seluruh Indonesia, Sandiaga menyatakan akan menciptakan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat yakni OK OCE. Lanjutnya, gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat, dari sekarang juga bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini.
“2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau,” kata Sandiaga. (rpk)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry