Annisa Nur Aini Putri Aryan (tengah) mencoba mengambil bola dari lawan saat bertanding di partai final MilkLife Soccer Challenge – Surabaya Series 1 2024, Minggu (5/5/2024). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Locita Waranggani Olah Nismara. Dari namanya sudah jelas dia adalah seorang perempuan. Namun bukan sembarang perempuan, Locita atau Cita, panggilannya adalah pemain sepak bola putri yang bercita-cita menjadi pemain bola profesional seperti idolanya Ronaldo.

Gadis 9 tahun yang masih duduk di kelas 3 SDN Pacarkeling Surabaya itu adalah ujung tombak tim sepakbola putri di sekolahnya. Sebagai ujung tombak, tak heran, Cita bisa mencetak gol terbanyak atau top scorer ajang MilkLife Soccer Challenge  – Surabaya Series I 2024 Kategori Usia (KU) 12 yang digelar 2-5 Mei 2024. Sebelas gol diciptakannya, walau tim sekolahnya gagal masuk final.

Sepakbola adalah olahraga kesukaannya. Karenanya sejak taman kanak-kanak (TK), Cita oleh kedua orang tuanya  Mela Damayanti dan Sardioko sudah dimasukkan ke sekolah sepak bola ,(SSB) dan futsal sekaligus di SSB Bintang Utama ITS dan Futsal Gerhana. “Setiap hari latihan, kecuali Hari Jumat. Gantian antara sepakbola dan futsal,” kata Cita.

Cita mengaku di SSB dan klub futsal itu, dia bergabung dengan tim putra. Karena tim putri masih belum ada. “Ikut turnamen ya gabung sama tim putra. Tapi dari sana bisa belajar banyak” tukasnya.

Ibunda Cita, Mela mengaku bangga dengan anak ketiganya itu. Walau omongan orang di luaran sangat banyak. “Ya biasa. Omongan orang kadang tidak enak didengar. Wedhok kok main bal-balan (perempuan kok main sepakbola,red),” jelasnya.

Lain Locita lain pula Rachel Mariza Azara. Rachel dari SDN Ketabang I. Saat babak final KU 12, Rachel tampil memukau ketika timnya berhadapan dengan tim dari SDN Mojo III, Minggu (5/5/2024) sore.

Rachel menyumbang tiga gol untuk timnya hingga sukses menang dengan skor 9-0 dengan waktu pertandingan 2x 15 menit.

Rekan setim Rachel yakni Rachel, Maulidya Bonita Saputri juga cukup dominan lewat tendangan-tendangan keras yang menyasar ke mulut gawang. Di laga pamungkas, ia mencetak empat gol dan serangkaian shot on target, maupun sepakan yang mengenai mistar gawang.

“Senang banget sekolah saya bisa menang. Saya nendangnya kencang karena memang sering latihan mulai dari passing, dribbling, shooting. Semoga di series 2 nanti, tim kami jadi juara lagi,” ucap siswi yang mengidolakan pemain timnas Indonesia, Pratama Arhan ini.

Jika di KU 12, SDN Ketabang I sukses meraih gelar juara,  di KU 10, SDN Ngagel Rejo I berhasil menyabet titel kampiun usai mengandaskan SDN Manukan Kulon II.

Annisa Nur Aini Putri Aryan sangat gesit menggiring ‘si kulit bundar’ hingga dua menyandang gelar Top Scorer KU 10 dengan total 22 gol  dan juga jadi best player di kategorinya.

Annisa mengatakan kemenangan ini menjadi motivasi untuk ia dan rekan setim, agar berlatih lebih giat dan bisa mengulangi kesuksesan di Surabaya Series 2 mendatang.

“Saya sangat senang dan bangga bisa mencetak banyak gol di turnamen ini, serta membawa kemenangan untuk sekolah. Walaupun di pertandingan final tadi lawannya cukup sulit dikalahkan, beruntung tim kami bermain kompak. Apalagi ditambah dukungan dari orangtua, guru, dan pelatih yang bikin kita semangat di lapangan,” ungkap Annisa.

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Coach Timo Scheunemann mengatakan, selama turnamen terselenggara dari 2 Mei hingga 5 Mei, banyak bakat yang mulai terlihat di atas lapangan hijau. Hal ini menumbuhkan optimisme kecintaan terhadap sepakbola putri akan semakin meningkat di Surabaya yang berujung pada lahirnya para srikandi dari Kota Pahlawan yang kelak membela Indonesia di panggung dunia.

“Sejak hari pertama saya memantau dan saya mengakui bahwa di Surabaya memang banyak bibit-bibit pesepak bola putri potensial dan hal tersebut terbukti di turnamen ini. Mereka mengaplikasikan teknik yang telah diajarkan oleh para guru, selama pertandingan berlangsung. Meski memang skill peserta belum sepenuhnya merata, yang terpenting tumbuhnya kecintaan akan olahraga ini di dalam diri para siswi. Dengan begitu, saya berharap agar kita bisa bersama-sama mewujudkan kejayaan sepak bola putri Tanah Air,” ungkap pelatih berlisensi UEFA A tersebut.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengapresiasi semangat dan daya juang 631 peserta dari 33 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang telah berpeluh keringat. Ia berharap dengan kesuksesan di series pertama ini, gelaran di Surabaya Series 2 pada September mendatang, animo peserta lebih tinggi dan para siswi semakin menguasai teknik dasar sepak bola.

“Kami mengucapkan selamat kepada para juara dan untuk yang belum berhasil jangan berkecil hati. Sebab, masih ada kesempatan untuk berlatih lebih giat lagi agar lebih gemilang pada series 2 mendatang. Karena sejatinya, turnamen ini bukan hanya berbicara siapa pemenangnya, lebih dari itu juga agar tumbuhnya sikap sportivitas, serta terbentuknya kecerdasan sosial emosional para siswi,” ungkap Yoppy.

Pasalnya, lanjut Yoppy, olahraga beregu seperti sepak bola melatih kerjasama tim yang dapat meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan untuk berinteraksi, tanggung jawab, hingga jiwa kepemimpinan. “Selain itu juga menumbuhkan sikap disiplin, toleransi, dan pantang menyerah yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari mereka maupun secara akademis,” imbuhnya.

Setelah Kudus dan Surabaya, pada Mei, MilkLife Soccer Challenge akan dihelat di dua kota lain yakni Jakarta dan Tangerang, lalu pada Juni di Kudus dan Bandung, Juli (Yogyakarta & Solo), Agustus (Semarang), September (Surabaya & Kudus), Oktober (Bandung, Yogyakarta & Solo), November (Jakarta, Tangerang, & Semarang), Desember (Kudus). ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry