SURABAYA | duta.co – Ratusan warga Kota Tegal yang menjadi korban percaloan penerimaan Bintara dan Tamtama TNI-AL menggeruduk Mako (Markas Komando) Pangkalan TNI-AL Tegal di Jl Proklamasi No. 01, Kota Tegal, Rabu (21/11/2018).

Unjuk rasa yang diikuti sedikitnya 700 orang ini dipicu saat rekruitmen bulan Oktober lalu. Ada 15 Calon Pendaftar yang mengaku telah membayar puluhan juta rupiah kepada oknum, namun, tidak segera lolos seleksi. Hal ini sebagai bentuk protes, dan kekecewaan massa yang menganggap TNI-AL (dalam hal ini Lanal Tegal) telah memungut biaya pada saat pendaftaran masuk seleksi TNI-AL 2018 ini.

“Kami merasa kecewa. Kami sudah membayar masing-masing lima juta rupiah tapi anak kami gagal mengikuti test,” Ujar Sunaryo, Korlap aksi dalam orasinya.

“Kami minta uang kami dikembalikan, kami minta Komandan Lanal menemui kami, kami mau menagih janji. Mana buktinya TNI-AL mau tegas menegakkan aturan memecat anak buahnya tapi nyatanya anak oknum tersebut masih dinas,” teriak para pengunjuk rasa.

Demo yang semula berlangsung kondusif, tiba-tiba berubah menjadi anarkis akibat adanya ulah provokator yang menyusup ke para demonstran. Sejumlah massa melakukan aksi pelemparan batu dan botol air mineral ke pasukan Lanal Tegal yang sedang melakukan pengamanan.

Melihat kondisi yang sudah semakin tak terkendali, Tim PHH (Penindak Huru-Hara) Lanal Tegal dan 1 Mobil Water Canon akhirnya diterjunkan untuk membubarkan massa yang semakin brutal dan berusaha masuk kedalam Mako dengan cara mendorong serta menjebol pagar pintu.

Aksi dorong-mendorong pun tak terelakan, sehingga sejumlah orang yang diduga provokator turut diamankan petugas.

Itulah skenario dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal dalam penanganan aksi unjuk rasa dalam rangka Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat P1/P2 tahun 2018. Dari Tim Komando Latihan (KOLAT) Armada II, diketuai Kol. Laut (P) Arif Badarudin, dan Wakil Ketua Tim Uji Letkol Laut (P) D.A Mansyur.

“Terkait Uji Terampil ini, kami sudah melaksanakan latihan secara intensif setiap hari, meskipun Lanal Tegal tidak memiliki Tugas Pokok sebagai Pangkalan Besar, namun, hanya sebagai Pangkalan Tugas Kamla yang difungsikan sebagai penegakan hukum dilaut dan hampir semua Nelayan di Kota Tegal adalah binaan Lanal.” ujar Dan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M Tr Hanla dalam sambutannya saat menerima Tim Uji dari Kolat Koarmada I.

Lebih lanjut, ia menambahkan, dengan adanya temuan-temuan dari Tim Kolat kali ini, bisa menjadi bahan evaluasi sekaligus menjadi barometer dalam pembinaan personel kedepannya.

“Diharapkan dengan adanya temuan-temuan ini, akan kita jadikan sebagai bahan evaluasi sekaligus menjadi barometer dalam pembinaan personel kedepannya, sehingga Lanal Tegal semakin berkualitas dan profesional,” pungkas Alumni AAL 45 tahun 1999 ini.

Kegiatan uji terampil tersebut berlangsung selama 3 (tiga) hari sampai dengan 21 November 2018. Sejumlah materi turut diujikan mulai dari tes tertulis uji Kebaharian, Kamla, SAR,Embarkasi/Debarkasi, Komunikasi, Senjata, Dakhura, PDD Khas, Watpers Serta Drill Kecakapan Bahari, Drill PBB, PDD, dan TUM. Drill Menembak, Drill Renang Militer, Evakuasi Medis Laut, Drill Bongkar Pasang Senjata, Drill Anti Sabotase, Drill Hanlan, Drill  PEK. Dakrura dan Evakuasi Media Darat. (and/nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry