TRENGGALEK | duta.co — Sebanyak 109 petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendapat kucuran modal berbunga rendah dari PT Bank Negara Indonesia. Tbk (BNI). Penyaluran KUR tersebut dilengkapi dengan Kartu Tani dan perlengkapan pendukung produksi pertanian dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) serta program BUMN Cash For Work.

Luncuran program ini disaksikan dan langsung dilaunching Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek, Drs Pariyo, bertempat di halaman Kawasan Wisata Rumah Coklat Karangan, Jum’at (14/9/2018).

Peluncuran kredit usaha rakyat yang juga dihadiri oleh Dandim 0806 Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto dan segenap tamu undangan lainnya, dalam rangka untuk memberikan akses permodalan bagi para petani agar dapat mengembangkan usaha pertaniannya.

Pj Sekda Pariyo mengatakan pembangunan pertanian mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian nasional.

“Kita sebagai negara yang lahir sebagai negara agraris maka sektor pertanian harus diperkuat,” ucapnya.

Menurut pria yang masih menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini, demi mewujudkan cita-cita menyejahterakan masyarakat petani dan penggarap lahan hutan, BNI dilibatkan sebagai lembaga keuangan yang dapat menyalurkan pembiayaan sekaligus mempercepat peningkatan literasi keuangan di kawasan hutan terutama lahan kritis atau lahan gundul sekitar hutan.

“Untuk itu, melalui  BNI kita mengajak para petani dan  penggarap lahan hutan menjadi masyarakat yang aktif melakukan transaksi perbankan, dan mengubah mereka dari masyarakat yang bukan nasabah menjadi nasabah BNI,” ungkapnya.

Drs Pariyo menyambut gembira penyaluran KUR kepada petani tersebut. Menurutnya, hal ini tonggak sejarah bagi petani untuk menjawab tantangan selama ini yakni permodalan.

“Ini momentum awal bagi para petani di Trenggalek untuk mengembangkan usahanya,” terangnya.

Dengan disalurkannya kredit KUR dengan bunga ringan, tentunya dapat menjadi solusi bagi para petani yang terkendala modal dalam mengembangkan usahanya.

“Dengan bunga 7 persen ini jelas mudah dan murah bagi nasabah,” tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono menerangkan, pembangunan pertanian ke depan dihadapkan persoalan mendasar keterbatasan akses petani terhadap sumber pembiayaan pertanian, sehingga diperlukan terobosan dalam hal ini sehingga para petani dapat mengembangkan usaha pertaniannya.

“Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek untuk mendorong pengembangan usaha petani dalam mengakses permodalan tersebut, Pemkab Trenggalek melaunching program KUR terhadap petani,” terangnya.

Bank BNI 46 selaku pelaksana program ini, menawarkan bunga pinjaman permodalan cukup rendah kepada petani, yang hanya 7 persen per tahun, akan merangsang petani untuk meningkatkan produksinya dan pihaknya berjanji akan menambah jumlah nasabah penerima kredit.

“Kita masih mampu serahkan kredit KUR kepada 109  petani, dengan jumlah nominal Rp. 482 juta. Namun kita tetap upayakan ke depan akan kita tambah permodalan ini,” pungkasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry