PEKALONGAN | duta.co – Petuah bijak mengajarkan manusia mati meninggalkan nama, hal ini dimaksudkan bahwa kebaikan seseorang akan membuat namanya terkenang.

Ungkapan tersebut nampak pada saat Jenazah Afni Fastabiq Strata Utama atau yang biasa disapa Tata, relawan PMI Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah dikembalikan kepada keluarga. Sabtu (25/08) dini hari, ratusan orang menyambut kedatangan jenazahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tata meninggal dunia saat masih bertugas dalam tim PMI untuk tanggap darurat bencana gempa di Lombok, meninggalkan banyak kesan bagi banyak relawan dan keluarga.

Entah berapa banyak tugas kemanusiaan yang telah dilaksanakannya dengan penuh dedikasi. Jasa dan dedikasinya layak dijadikan teladan bagi para relawan PMI.

Ketua Umum PMI, HM Jusuf Kalla melalui Ketua Bidang Relawan HM Muas, menyatakan kesaksiannya bahwa almarhum merupakan sosok relawan yang patut menjadi contoh.

“Almarhum menjadi tauladan, dalam melaksanakan tugas kemanusiaan dan berbakti untuk bangsa. Semoga keluarga diberi kekuatan, ketabahan dan kesehatan, amin,” kata Muas saat menyerahkan jenazah kepada keluarga.

Menerima kedatangan, Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi, mewakili keluarga mengungkapkan bahwa keluarga ikhlas menerima kehendak Allah. “Almarhum orang yang baik, bertanggungjawab dan pemuda penuh dedikasi, insya Allah khusnul khotimah, amin,” ucapnya yang juga diamini semua takziyin.

Turut menyambut dan mengantarkan hingga pemakaman, Wakil Bupati Arini Harimurti, Mantan Bupati Amat Antono, Ketua Bidang Relawan PMI Pusat HM. Muas, Ketua PMI Jateng H. Imam Triyanto, Kalakhar BPBD Jateng Sarwa Pramana, ribuan relawan Se-Jawa Tengah dan komunitas Grab Indonesia, serta beberapa komunitas lainnya.

Almarhum diterbangkan Jumat sore, (24/8) dari Lombok ke Jakarta dan dilanjutkan perjalanan darat menggunakan mobil jenazah PMI DKI Jakarta. Tiba dirumah duka sabtu dinihari pukul 03.40 (25/8), selanjutnya disholatkan dan langsung dimakamkan di pemakaman Gandarum, Kajen-Pekalongan.

Dedikasinya Luar Biasa

Tata tergabung dalam tim Water And Sanitation Hygiene (WASH), saat itu bertugas di camp pengolahan air di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Mengolah dan mendistribusikan air bersih bagi warga terdampak gempa menjadi tugasnya bersama tim.

Muhammad Afib, ayah almarhum mengatakan bila putra bungsunya jarang di rumah karena berbagai kegiatan di PMI. “Tata sering tidak dirumah. Lebih sering aktif di PMI meski juga punya usaha sendiri,” kata Afib dengan terbata.

Keluarga telah mengiklaskan kepergian almarhum, meski tidak menyangka secepat ini. “Insya Allah kami ikhlas, dan melerakan kepergiannya saat mengemban tugas membantu saudara-saudara di Lombok yang terkena musibah. Kepeduliannya sangat besar, sehingga tidak memikirkan diri sendiri, termasuk usaha yang dirintisnya,” kata Afib yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Hal senada diungkapkan Adi Prabowo, Kepala Markas PMI Kabupaten Pekalongan mengakui bahwa almarhum Tata merupakan relawan yang tidak kenal lelah dalam setiap kegiatan PMI. “Almarhum sosok relawan yang ringan tangan. Setiap kegiatan yang menjadi tugasnya, tidak mengenal lelah, dikerjakan dengan penuh tanggungjawab dan senang hati,” ungkapnya saat menghadiri upacara pemakaman di rumah duka.

Rumah duka dipenuhi oleh relawan PMI Se-Jateng dan luar Jateng, di antaranya Bantul-Jogja, Bali dan NTB, Juga Basarnas, PSC Pekalongan, relawan BPBD, Banser dan masyarakat. “Beberapa kali almarhum mengikuti pelatihan dan penugasan di luar daerah, sehingga beberapa teman yang pernah bekerjasama turut memberikan penghormatan terakhir di rumah duka,” kata Adi menegaskan.

Rasa kehilangan dirasakan pula oleh beberapa relawan senior di Pekalongan yang turut serta hadir. “Setiap kegiatan bantuan ke masyarakat, almarhum aktif dan menuntaskan tugasnya, tanpa memilih tugas apa yang diberikan,” kesan Budi Pepeng, relawan senior di Kabupaten Pekalongan.

Dedikasi yang dia berikan akan selalu terkenang. Tata pergi dengan penuh iringan doa dan menyisakan kenangan dalam bagi para relawan. Jasa dan baktinya sebagai salah satu putra terbaik bangsa Indonesia nyata dibuktikan melalui PMI. (Qie)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry