????????????????????????????????????
GRESIK | duta.co – Ratusan nelayan tradisional memilih istirahat tidak melaut karena cuaca saat ini sangat Ekstrem. Perahu nelayan yang biasanya untuk mencari ikan diistirahatkan. Perahu dikandangkan dulu disimpan di pantai.
Pantauan duta.co di wilayah Desa Weru Kec. Panceng, Desa Mengare Kec. Bungah, dan Kelurahan Lumpur Kec. Gresik kota, mayoritas nelayan yang terletak di wilayah Pantura ini tidak melaut dengan alasan saat sekarang ini cuaca sangat ekstrem. Seperti dilontarkan oleh Sholikin nelayan asal Kelurahan Lumpur Gresik. Sudah 10 hari dia tidak mencari ikan karena cuaca di laut tidak memungkinkan untuk melaut. Karena itu para nelayan sekarang banyak yang menganggur. Untuk mengisi waktu luang mereka memperbaiki jaring yang biasanya dipakai untuk menangkap ikan.
Menurutnya, saat ini angin kencang dan arus laut sangat berbahaya. “Dalam seminggu terakhir ini sangat mengkhawatirkan kondisi di laut. Saya lebih baik memperbaiki perahu, jaring dan alat kebutuhan untuk melaut lainnya. Saya baru saja selasai menambal perahu,” kata Sholikin Selasa 16 Januari 2018.
Hal sama dilontarkan nelayan asal Weru Kec. Panceng. Cuaca Ekstrem para nelayan di Kec. Panceng tak ada yang berani melaut. “Risikonya berat kalau ada badai,” kata Subandi, nelayan asal Kec. Camporejo Kec. Panceng.
Lebih lanjut Subandi mengatakan, Januari sampai Maret biasaya para nelayan alih kerja menjadi tukang batu. Kalau nantinya cuacanya baik para nelayan kembali melaut. “Jadi nelayan termasuk warisan keluarga,” kata Subandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan belum bisa dihubungi terkait kebijakan pemerintah menghadapi banyaknya nelayan menganggur di musim badai ini, tapi Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono membenarkan sekarang nelayan istirahat di saat cuaca ekstrem. “Mereka tidak berani mencari ikan, istirahat sementara,” kata mantan Camat Ujungpangkah ini. (sal)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry