SIDOARJO | duta.co- Selain TNI-Polri dan dinas pemerintahan Kabupaten Sidoarjo,  personel Barisan Ansor Serbaguna juga diterjunkan untuk membersihkan puing reruntuhan akibat puting beliung yang melanda Waru pada Rabu (22/11/2017) kemarin sore. Badan otonom NU Cabang Sidoarjo itu dilibatkan dalam rangka bakti sosial untuk warga yang terkena bencana.

Menurut pembina Banser Waru, Sulhan, intruksi dari cabang yang diturunkan tiga SSK atau tiga ratus personel. Namun, itu menyebar di dua desa yaitu, Tambak Rejo dan Tambak Sumur.

“Mereka menyebar di dua desa yang paling merasakan dampaknya (parah). Sebagian di Tambak Rejo dan sebagian di Tambak Sumur,” ujar pria yang akrab disapa Cak Sul itu saat ditemui di  Kantor Kepala Desa Tambak Sumur. Terlihat anggota yang mengenakan kaos oranye dan loreng membersihkan pepohonan yang tumbang dan bekas reruntuhan bangunan yang berserakan di jalanan.

Sebenarnya, tambah Cak Sul, Banser sudah datang ke lokasi membantu sejak kemarin. Namun, karena hujan mengguyur kawasan desa itu dan kondisi gelap akibat lampu padam akhirnya, warga bersama tim Banser tidak dapat melanjutkan kerjanya. Baru mulai pagi tadi dapat diteruskannya. “Ada yang mulai membantu mulai jam tiga sebelum Subuh,” tuturnya Kamis 23 November 2017 siang ini. Tampak personel Banser membersihkan puing puing bersama warga.

Seperti diberitakan duta.co, Puting Beliung menggilas tiga desa di kecamatan Waru, Sidoarjo Jawa Timur. Kejadian pada Rabu (22/11/2017) Pukul 15.30 Wib  tiga desa terkena dampanya yakni Tambak Sawah, Tambak Rejo, Tambak Sumur. Kerusakan terparah dialami Tambak Rejo dan Tambak Sumur. Sementara ini, menurut Kepala Setaf Kodim Sidoarjo yang turut terjun ke lokasi, Mayor Inf. Condro Edi W, S.SOS., ratusan rumah rusak dan korban luka tiga orang yang saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bunda.

Sementara itu, Edi mengatakan warga yang rumahnya rusak saat ini ditempatkan pada tenda yang disiapkan perangkat desa yang dibantu jajaran Kapolres dan Koramil Waru, Sidoarjo. “Selain tenda yang sudah dibuatkan di Kantor Kepala Desa, warga juga ada yang di Masjid, Musolah, dan Sekolahan, sementara ini,” ujarnya saat berada di tenda korban puting beliung.

Sementara itu, di Tambak Rejo sendiri yang paling parah terdapat di RT 2/RW 1. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Ketua RT 2, Tambak Rejo, Suparlan menyebutkan 121 rumah rusak. “Tidak ada korban jiwa. Namun, kerusakan rumah yang paling banyak,” tandas Parlan.

Dari pantaun duta.co, sekitar ratusan rumah warga di Tambak Rejo, Tambak Sumur, dan Tambak Sawah atapnya berhamburan. Selain rumah, banyak juga pepohonan yang tumbang serta tiang lampu ikut roboh. Akibatnya, listrik sempat padam beberapa jam di tiga desa tersebut. Sedangkan, hujan mengguyur ketiga desa itu hingga sekitar jam sebelas malam sehingga pembersihan terhadap puing-puing bangunan dihentikan sementara. (sod)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry