INSPIRATIF:  Soesi Ernawati (kanan) salah satu mitra inspiratif GO-JEK di Surabaya memamaparkan kisan perjalannya menjadi mitra GO-JEK dan berhasil. (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co  – Tidak salah memang bila GO-JEK menjadi penyelamat puluhan ribu bahkan jutaan pekerja informal ditengah kelesuan ekonomi  yang tidak sedikit membuat perusahaan merumahkan karyawannya. Dengan menjadi mitra driver GO-JEK, para pekerja informal yang terancam menganggur tetap bisa mendapatkan pemasukan.

Dengan  syarat registrasi  yang mudah, memungkinkan semua orang yang sudah memiliki SIM (Surat Izin mengemudi) bisa menjadi mitra GO-JEK . Tidak membatasi gender karena pria dan wanita bisa menjadi mitra GO-JEK . Ekspansi GO-JEK di sejumlah daerah seakan menjadi oase bagi para pencari kerja yang tidak tertampung di perusahaan, atau sekadar mencari tambahan penghasilan.

Ditengah persaingan transportasi   online untuk roda dua, GO-JEK masih menjadi market leader karena selain pertama  hadir di Indonesia, branded nya sudah sangat dikenal luas bagi masyarakat. Apalagi kini makin banyak jenis layanan yang ditawarkan, memudahkan pengguna sekaligus membuka lebih banyak lagi peluang kerja para pekerja informal, lulusan SMK, SMA bahkan Perguruan Tinggi untuk menjadi mitra GO-JEK dan mendapatkan penghasilan.

Adalah Soesi Ernawati, salah satu profil mitra inspiratif GO-JEK di Surabaya. Ditemui usai menerima penghargaan dari GO-JEK, Soesi Ernawati yang biasa dipanggil Rara mengaku ada moto yang selama ini dijalaninya sebagai mitra driver GO-JEK yakni “Pantang Tolak Order”.

Dengan moto tersebut, Rara sukses menjadi mitra GO-JEK dengan omset tertinggi dan meraih penghargaan mitra GO-JEK inspiratif. Ditengah dominasi mitra GO-JEK dari kaum Pria, Rara mampu membuktikan bahwasanya menjadi Perempuan bukan alasan untuk menjadi tulang punggung keluarga dan meraih penghasilan tinggi.

Soesi Ernawati, telah menjalani profesi sebagai seorang mitra driver GO-JEK sejak 2016 silam. Dia bergabung menjadi driver GO-JEK untuk menambah penghasilan dan membantu suami menghidupi keluarganya. Tak hanya itu, profesi sebagai driver GO-JEK juga memungkinkan Rara untuk tetap mengurus keluarganya dengan waktu kerja yang fleksibel.

“Pantang menyerah dan pantang tolak order. Selama ini mitra GO-JEK kebanyakan pria, justru menjadi tantangan dan nilai lebih,” ujar Rara.

Namun, awal mula memutuskan bergabung menjadi mitra driver GO-JEK tidaklah mudah, Rara, begitu sapaan akrab ibu tiga anak ini sempat dicemooh oleh beberapa teman dan tetangga. Hampir dua  bulan Rara menyembunyikan profesinya sebagai seorang driver GO-JEK.

“Saya sempat malu dan menyembunyikan profesi saya selama beberapa bulan. Tapi setelah lihat mitra driver wanita yang lain, mereka memiliki semangat tinggi pas lagi nge-bid dan tidak peduli apa kata orang saya jadi semangat juga. Sekarang saya justru bangga kemana-mana pakai jaket GO-JEK,” tutur Rara.

Sejak saat itu, Rara bercerita dia sangat rajin melayani penumpang tanpa memilih-milih orderan. Dia tidak sungkan mengambil order dari pelanggan meskipun terkendala jarak yang jauh. Kinerjanya yang baik juga mengantarkan Rara menjadi “Top Driver GO-JEK” di Surabaya. Rara juga terpilih menjadi driver Pahala, driver khusus yang hadir pada program Ramadhan.

“Tantangan pertama untuk bisa mendapatkan bonus Rp 500 ribu, targetnya dalam sebulan harus bisa meraih order 100 kali. Demi mendapatkan bonus, dengan semangat tinggi dalam waktu dua minggu, target 100 kali order bisa dilaluinya meski harus kerja mulai 07.00 – 24.00 Wib,” kisah Rara.

Baginya selama menjadi mitra GO-JEK, selain penghasilan bisa mencapai jutaan rupiah dalam sebulan, juga banyak pengalaman dan jaringan yang dimiliki. Karenanya tidak perlu khawatir bagi perempuan menjadi mitra GO-JEK yang selama ini memang didominasi kaum pria.

“Guna mempererat mitra sesama Perempuan, saya aktif dalam kegiatan sosial pada komunitas mitra driver dengan menjadi ketua komunitas GO-CAN, GO-JEK Cantik yang terdiri dari mitra GO-JEK wanita di daerah Surabaya.  Tujuannya  saling menguatkan menjadi mitra GO-JEK. Karen tujuannya jelas membantu suami meningkatkan penghasilan karena waktunya yang flexible,” ujarnya.

Rara menambahkan dengan anggota komunitasnya tersebut membantu sesama rekan GO-JEK yang mengalami musibah atau kecelakaan.

“Kami selalu cepat tanggap setiap ada rekan GO-JEK yang mengalami kecelakaan atau meninggal. Meskipun tidak kenal, kami kalau dapat info selalu ikut menggalang dana dan menengok mereka yang kena musibah,” kata Rara.

Komunitas Aloha yang diikutinya juga yang menggagas program bersih-bersih dan membagi-bagi nasi bungkus pada saat terjadi musibah Puting Beliung di Tambak Sumur, Jawa Timur.

Bagi Rara, keputusannya bergabung menjadi driver GO-JEK dua tahun silam adalah keputusan yang tepat. Kini dia bisa bertemu banyak orang dan memberikan dampak sosial yang positif bagi sesama.

“Alhamdulillah, saya bersyukur sekarang saya bisa bekerja menjadi driver GO-JEK karena selain mendapatkan penghasilan juga dapat membantu sesama. Saya yakin kalau kita bekerja jujur, rezeki yang kita dapatkan juga berkah,” tutup Rara.

GO-FOOD Solusi Tepat UMKM dan Bangkitkan Entrepreneur

PENGHARGAAN:  GO-JEK memberikan penghargaan tiga mitra inspiratif yakni Soesi Ernawati – Ketua Komunitas GO-JEK Cantik, Endri Margiyono – Ketua Komunitas dan Anggota Tim Unit Reaksi Cepat dan Moch. Badar Effendy – Ketua Komunitas Penggerak Grup English Course.  (duta.co/imam)

Adalah tepat bila GO-JEK sebagai penyedia layanan on-demand berbasis terdepan di Indonesia hadir membantu para pekerja sektor informal dan pelaku UMKM di Jawa Timur meningkatkan pendapatannya melalui teknologi. Tidak hanya itu, GO-JEK juga mampu menjadi jembatan kebangkitan entrepreneur baru karena  kini dimudahkan dalam penjualan.

Sejak hadir di Kota Surabaya pada tahun 2015, GO-JEK telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Surabaya baik para pengguna maupun para mitra yang telah terbantu dengan hadirnya berbagai layanan aplikasi ini.

Berdasarkan penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada akhir tahun 2017, GO-JEK berkontribusi sebesar Rp 192 miliar per tahun ke dalam perekonomian Surabaya melalui penghasilan mitra pengemudi, dan Rp 49 miliar per tahun melalui penghasilan mitra UMKM.

Seperti dikatakan Irmadita Founder Aiola Eatery. Irmadita mengaku sangat terbantu dengan hadirnya Go-Food, salah satu layanan deliveri makanan yang banyak digunakan konsumen.  Aiola Eatery, food caravan di Surabaya Barat cukup banyak order menggunakan aplikasi Go-Food dari belasan stan makanan yang ada.

“Kita harus terbuka dengan aplikasi kekinian yang sangat membantu peningkatan omset. Meski kasat mata sepi pengunjung, kenyataannya omset berjalan bagus karena sekitar 40 persen order  menggunakan aplikasi Go-Food dan layanan aplikasi sejenis dari operator transportasi online lainnya,” jelas Irmadita.

Senada diungkapkan Budhe Sri, owner Depot Tahuwa di kawasan Sidoarjo. Baginya aplikasi Go-Food sangat membantu meningkatkan transaksi. Sesuai kebutuhan saat ini, tidak jarang pelanggan ingin makan namun tidak ada waktu berkunjung langsung ke gerai.

“Lewat Go-Food inilah, solusi tepat bisa menikmati aneka jenis menu tahuwa. Skema kerjasama dengan GO-JEK juga saling menguntungkan. Pelaku UMKM pastinya senang karena terbantu sekali dengan layanan Go-Food ini,” ujar Budhe Sri.

Apa yang dialami Irmadita Founder Aiola Eatery dan  Budhe Sri, owner Depot Tahuwa juga dirasakan oleh pelaku UMKM. Dengan layanan Go-Food dan beberapa layanan lain yang ditawarkan GO-JEK mampu meningkatkan omset.

Sementara Malikulkusno Utomo, SVP Public Policy and Government Relations GO-JEK Indonesia, mengungkapkan, “Pencapaian ini tentunya tidak terwujud tanpa kehadiran berbagai pihak yang telah mendukung GO-JEK tumbuh dan memberikan dampak positif kepada masyarakat Indonesia. Pencapaian ini terutama tidak terlepas dari para mitra yang telah tumbuh bersama GO-JEK dalam membawa misi untuk terus berbagi kebaikan dan manfaat bagi masyarakat Indonesia.”

Karenanya guna mengapresiasi mitra yang memberikan dampak positif kepada komunitas dan masyarakat Surabaya, GO-JEK memberikan penghargaan kepada 3 mitra paling inspiratif. Semangat ditunjukkan ketiga mitra ini, sejalan dengan nilai GO-JEK hadir memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Mitra-mitra ini  tanpa kenal lelah dan pamrih mengajarkan rantai kebaikan yang ditularkan dengan semangat kekeluargaan untuk membantu sesama. Tiga mitra tersebut adalah, Soesi Ernawati – Ketua Komunitas GO-JEK Cantik, Endri Margiyono – Ketua Komunitas dan Anggota Tim Unit Reaksi Cepat dan Moch. Badar Effendy – Ketua Komunitas Penggerak Grup English Course.

“Tak hanya mitra driver saja, Kober Mie Setan, Kaca Piring juga diberikan penghargaan sebagai mitra UMKM dengan volume penjualan yang paling tinggi.”

Malikulkusno berharap, “Pemberian penghargaan ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terus berbagi dan memberikan dampak sosial sehingga pada akhirnya rantai kebaikan dapat terus ditularkan dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.”

Malikulkusno, melanjutkan, “Sejalan misi GO-JEK membantu sektor informal dan UMKM di Indonesia, kami terus berkomitmen meningkatkan perekonomian Kota Surabaya dan berkolaborasi dengan pemerintah. Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya kepada perusahaan teknologi seperti kami sehingga dapat terus memberikan dampak positif kepada masyarakat.” (imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry