SINGKAWANG | duta.co – Dari berbagai peristiwa yang terjadi di tanah air, mulai dari kerusuhan napi teroris di Mako Brimob, bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya, bom bunuh di Mapolrestabes Surabaya, ini menggerakkan hati para pemuda Kota Singkawang melakukan sebuah gerakan yang disebut dengan gerakan kebangsaan anti radikalisme dan terorisme pada acara Ramadhan Fair yang berlokasi di Panggung Ramadhan Fair (Mess daerah), Sabtu (19/05/2018).

Gerakan kebangsaan ini memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat dengan harapan tercurah kepada seluruh penduduk dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Maka dari itu para pemuda bekerja sama dengan Ramadhan fair Kota Singkawang dalam melaksanakan kegiatan yang dirangkai dengan doa bersama lintas agama.

Adapun rangkaian kegiatan ini dikemas dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dilanjutkan dengan lagu Syubbanul wathon dan NKRI harga mati diiringi musik marawis. Setelah menampilkan lagu yg meningkatkan nasionalisme kemudian dilanjutkan dengan kegiatan orasi kebangsaan anti radikalisme dan terorisme dari walikota, kapolres, Dandim, FKUB kota singkawang setelah itu pembacaan pernyataan sikap yang akan ditandatangani oleh perwakilan dari ormas dan OKP yang ada di kota Singkawang.

Gerakan kebangsaan pada Ramadhan Fair ini dimotori oleh Forum komunikasi pemuda lintas agama (FKPELA) kota Singkawang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Singkawang, IPNU dan IPPNU kota Singkawang,  LAKPESDAM kota Singkawang, Pergunu kota Singkawang, GP Ansor kota Singkawang, Forum komunikasi mahasiswa kota Singkawang, BPBN kota Singkawang, dan panitia Ramadhan fair kota Singkawang

Pada momentum orasi kebangsaan, pernyataan sikap dibacakan oleh Khairul Abror, dan yang terlibat sebagai orator kebangsaan adalah Ketua FKUB, Wakapolres, Dandim (diwakili), wakil walikota Singkawang. Adapun Isi dari pernyataan sikap itu sebagai berikut.

  1. Setia dan menjunjung tinggi empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika  NKRI, & UUD 1945.
  2. Menyatakan bahwa radikalisme dan terorisme yang merusak Kedamaian dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini merupakan musuh bersama yang harus diberantas.
  3. Menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap para korban terorisme dan menganggap Hal ini sebagai duka nasional dengan mengibarkan berdera setengah tiang.
  4. Mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan revisi undang-undang anti terorisme demi menunjang kinerja aparat keamanan dalam memulihkan dan mengembalikan rasa aman di negara kesatuan Republik Indonesia.
  5. Mendukung dan mempercayakan sepenuhnya kepada pemerintah dan aparat keamanan dalam mencegah & memberantas terorisme.
  6. Mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah agar senantiasa bekerja sama dalam meningkatkan daya Tangkal terhadap radikalisme dan terorisme di lingkungan masing-masing.
  7. Mendukung dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan Pilkada damai yang bermartabat dengan menolak money politik dan politisasi Sara.
  8. Mengajak untuk senantiasa berdoa demi kedamaian dan terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

Gerakan kebangsaan ini merupakan salah satu bentuk upaya pemuda dalam mengambil perannya sebagai generasi penerus bangsa, tujuannya  untuk menjaga kedamaian khususnya di kota Singkawang dan umumnya menjaga keutuhan NKRI, di tengah gencarnya arus radikalisme dan terorisme yang merusak kedamaian dan keutuhan dengan menyebarkan paham atau ideologi lain sebagai pengganti ideologi pemersatu bangsa yaitu Pancasila. (mjh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry