KARPET MERAH: Suasana ruang pertemuan anggota DPR RI dengan Raja Salman sudah tertata apik. Ada karpet merah yang melapisi jalur-jalur landai disiapkan secara khusus. (FT Lip-6)

Barangsiapa mengingkari hubungan baik Indonesia dengan Arab Saudi, itu sama artinya mengingkari adanya matahari di siang bolong”

Pidato (Legendaries) Raja Faisal pada tahun 1970.

JAKARTA | duta.co — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto, sudah ambil ancang-ancang. Untuk menyambut Raja Salman, Novanto akan mengungkap kembali pidato legendaris Raja Arab Saudi, Faisal pada tahun 1970.

Indonesia telah memiliki sejarah hubungan kerja sama yang baik dengan Arab Saudi. Tak terkecuali dalam konteks parlemen. Sejarah hubungan kerja sama kedua negara tersebut nantinya akan disinggung dalam pidato Ketua DPR saat menyambut kedatangan Raja  Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Raja Salman rencananya akan mengunjungi Gedung MPR/DPR pada Kamis (2/3/2017) Pukul 13.00 WIB. Berbagai persiapan khusus dilakukan. Salah satu hal yang menonjol adalah karpet merah yang digelar dari tempat Raja Salman turun mobil hingga ke tempat duduk raja di panggung pada ruang Sidang Paripurna MPR.

Karpet merah tersebut melapisi jalur-jalur landai yang juga disiapkan secara khusus. Sebab,Raja Salman diketahui memiliki masalah kesehatan pada lututnya yang membuat kakinya tidak bisa terlalu banyak menekuk.

Tidak perlu lama-lama, rencananya, pidato Novanto itu hanya berlangsung selama sekitar 10 menit. “Raja (Arab Saudi) saat itu seperti sedang melakukan napak tilas 47 tahun lalu, raja sebelumnya sudah ke sini,” kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Beberapa hal lain juga akan ikut disinggung Ketua Umum Partai Golkar itu melalui pidatonya seperti terkait investasi di bidang ekonomi, penguatan hubungan bilateral kedua negara, permasalahan tenaga kerja, hingga haji.

Novanto berharap Pemerintah Arab Saudi dapat berbaik hati memberikan penambahan kuota haji dengan mempertimbangkan jumlah jamaah haji Indonesia yang sangat banyak.

“Kuota yang sudah diberikan tentu kita berikan apresiasi, tapi harapan kita untuk tidak disejajarkan dengan negara lain yang pengirimannya lebih banyak dari negara Islam lain,” ucap Politisi Partai Golkar itu. (kps)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry