MEMUASKAN: Wachid Hasyim (empat dari kiri) bersama keluarga dan koleganya usai ujian terbuka disertasi doktor di UINSA. (ist)

SURABAYA | duta.co –  Mengangkat pemikiran pahlawan nasional Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, Wachid Hasyim SH MHum sukses meraih gelar doktor sejarah pemikiran Islam di Program Pascasasarjana S3 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Senin (30/4) kemarin.

Ketua Umum Sarekat Islam (SI) Jawa Timur itu meraih gelar doktor dengan predikat memuaskan. Predikat itu diraih Wachid Hasyim setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Rekonstruksi Ideologi Sosialisme Islam (Studi Pembaruan Pemikiran Islam HOS Cokroaminoto)” di hadapan para penguji disertasi antara lain Prof Syafiq Mughni, Prof Zainuddin Maliki, Dr Ahmad Nur Fuad, dan para penguji lain. Ujian terbuka promosi doktor ini digelar di Gedung Twin Tower UINSA, Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Dalam disertasinya, Wachid mengelaborasi pemikiran pahlawan kelahiran Ponorogo itu yang memadukan Islam dan sosialisme. Menurut dia, pemikiran sosialisme Islam ala HOS Tjokromaminoto ini masih relevan sebagai ideologi besar untuk menandingi ideologi-ideologi kontemporer seperti kapitalisme modern dan globalisasi yang hegemonik. “Konsep ini berpilar pada ketauhidan,” ujarnya.

Untuk menguji pemikiran sosialisme Islam dari pendiri organisasi SI pada 1912 itu, Wachid sempat mendapat beberapa pertanyaan dari para penguji. Di antaranya dari Syafiq Mughni yang mempertanyakan mengapa intelektual masa kini jarang menggunakan pemikiran tersebut. Masih banyak pertanyaan lain yang disampaikan para penguji, termasuk dari para undangan. Namun, Wachid mampu menjawabnya dengan lugas dalam ujian terbuka disertasi yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu.

“Menurut saya karya Wachid ini bisa jadi inspirasi untuk membangun kekuatan moral ideologi bangsa dalam percaturan kapitalisme global yang hegemonik,” kata Maksum, kolega Wachid Hasyim di sela acara. azi

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry