

Founder Puri Aksara Rajapatni – Nanang Purwono, menekankan ajang ini tidak sekadar menjadi wadah unjuk kreativitas pelajar SMA/sederajat, melainkan juga sebuah perjalanan mengenali sejarah Surabaya dari sisi yang jarang diangkat.
“Tembok Koblen bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah saksi bisu perjuangan rakyat, perkembangan kota, dan perubahan zaman. Kami ingin para peserta menyelami makna itu, memvisualisasikan bukan hanya bentuk fisik tembok, tapi juga suasana kehidupan masa lalu di baliknya,” ungkap Nanang.
Dalam tahap penjurian, terdapat ketentuan bahwa karya harus menampilkan unsur Tembok Koblen, imajinasi suasana kehidupan di masa silam, serta penulisan aksara Jawa bertuliskan “Koblen”. Di samping itu, para peserta juga akan melalui sesi briefing khusus dan observasi langsung di lokasi sebelum menuangkan gagasan mereka di atas kanvas atau kertas gambar.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti menyatakan lomba ini juga bagian nyata dari semangat dan komitmen Untag Surabaya sebagai Kampus Nasionalis yang tidak pernah lelah mendukung pelestarian budaya nasional. “Kami percaya, setiap upaya menjaga budaya bangsa adalah investasi jangka panjang bagi karakter generasi muda. Karena itu, bagi kami di Untag Surabaya, mendukung lomba ini adalah bagian dari tugas kami sebagai institusi pendidikan yang peduli pada warisan budaya,” ujar Subekti.
Sebagai bentuk apresiasi atas bakat dan dedikasi para peserta, Untag Surabaya menghadiahkan beasiswa penuh kepada juara pertama di masing-masing kategori, sketsa dan lukis. Beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan, mulai dari formulir pendaftaran, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), hingga Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) selama masa studi. “Kami ingin menunjukkan bahwa prestasi di bidang seni pun layak mendapat pengakuan dan kesempatan menempuh pendidikan tinggi secara gratis. Inilah wujud nyata kami memadukan budaya dan pendidikan,” tambahnya.
Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho menyatakan kegiatan ini merupakan komitmen Untag Surabaya di bidang pendidikan. Bahwa dari tahun ke tahun Untag memang menyediakan jalur beasiswa, atau beasiswa yang menjadi hadiah dari kompetisi-kompetisi yang menjadi pelecut siswa-siswi SMA untuk berprestasi. “Per tahun selalu ada kuota beasiswa untuk pemenang lomba, baik lomba yang disediakan oleh Untag Surabaya maupun mitra dari kampus merah putih ini,” papar guru besar bidang Akuntansi tersebut. ril/lis