
NGANJUK | duta.co – Utusan Khusus Presiden RI, Raffi Farid Ahmad, beserta sejumlah Menteri diantaranya Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ning Airiatul Chotri Fauzi, serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Pondok Pesantren Mojosari Desa Ngepeh Kecamatan Loceret, Kamis (23/10/2025).
Kehadiran Raffi Ahmad, para Menteri, Gubernur Khofifah dan juga Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Nganjuk serta Forkopimda Nganjuk ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025 dan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80, yang jatuh pada 23 Oktober 2025.
Kunjungan ini sekaligus sebagai ajang komunikasi dan penguatan yang sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga pesantren dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Dalam sambutannya, Raffi Ahmad menyampaikan apresiasi terhadap dua kegiatan penting ini, sehingga pihaknya berterimakasih kepada sejumlah pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Mewakili bapak Presiden Prabowo, kami sampaikan salam kepada semua dan seluruh masyarakat, termasuk kepada Gus Ibin (Gus Muhammad Muhibbin Nur, salah satu pengurus Ponpes Mojosari.red),” sambutnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa pondok Pesantren memiliki peran aktif dan strategis untuk memajukan dan membangun karakter bangsa, sekaligus menjadi benteng moral dan sosial di tengah masyarakat. Maka dari itu, pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh santri dan pengasuh pondok pesantren yang terus berperan aktif dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis keumatan.
Selanjutnya, selain kunjungan ke Pondok Pesantren Mojosari, Gubernur Khofifah juga menghadiri pembukaan Pasar Murah dalam dorong ketahanan pangan dan untuk menjadikan pondok yang berbasis moderen yang digelar di Monumen Dr. Soetomo, Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program stabilisasi harga bahan pokok dan pemberdayaan produk IKM (Industri Kecil Menengah),” ujarnya. (Deka)





































