SURABAYA | duta.co – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Jawa Timur menyepakati quick wins pengendalan inflasi.

Hal itu sejalan dengan empat langkah strategis TPID. Yakni Intensifikasi pemantauan harga pangan melalui website SISKAPERBAPO dan tarif angkutan oleh instans terkait. Dengan  optimalisasi Intervensi pasar melalui pelaksanaan pasar murah Ramadan Jatim di lebih dari 1.200 titik lokasi yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota serta pengawasan bersama Satgas Pangan.

Selanjutnya dengan mengendalikan tekanan tarif angkutan melalui penyediaan mudik gratis via jalur darat sebanyak lebih dari 350 bus dan pengangkutan 400 kendaraan roda dua, jalur laut sebanyak 53 perjalanan, penurunan tarif angkutan udara sebesar 13 – 14%, penyediaan posko angkutan lebaran selama H-7 sampai dengan H+7 lebaran, dan pelaksanaan kenasama intra provinsi untuk mendukung pemerataan distribusi pangan.

Serta menyampaikan informasi harga rata-rata bahan pokok Jawa Timur secara harian dan edukasi publik dengan tema “Harga Stabil, Stok Aman: Lebaran Nyaman di Jawa Timur”.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan ke depan, Bank tndonesia bersama dengan Pemenntah Provinsi Jawa Timur serta TPID seJawa Timur akan terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi Jawa Timur.

“Termasuk quick wins pengendalian inflasi menjelang HBKN tdul Fitri guna mendukung tercapainya stabilitas inflasi Jawa Timur pada rentang sasaran nasional 2,5+1% (yoy),” kata Erwin saat High Level Meeting TPID, Senin (17/3/2025) lalu.

Selain itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan Lumbung Pangan Etalase Pengendali Inflasi Kab/Kota (EPIK) Mobile.

Lumbung Pangan EPIK Mobile ini merupakan kerjasama Pemprov Jatim dan kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur.

Lumbung Pangan — EPIK Mobile menyediakan warung bahan pangan murah berjalan guna mendukung upaye stabilisasi harga pangan secara proaktif, khususnya ke wilayah yang mengalami gejolak harga tinggi.

Pada kesempatan tersebut, kendaraan EPIK — Mobile mengangkut 5 ton beras JATIM CETTAR untuk didistribusikan kepada Toko EPIK, bersinergi dengan BUMD PT Jatim Grha Utama sebagai offtaker.

Gubernur Khofifah menyebut, mobil EPIK  ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pengendalian harga. Dengan tujuan pengendalian inflasi yang menyasar lokasi di seluruh Jawa Timur, khususnya wilayah yang sedang mengalami gejolak harga tinggi.

“EPIK ini adalah Etalase Pengendalian Inflasi Kabupaten/Kota. Jadi program ini berkeliling ke mana-mana memberikan penetrasi harga beberapa sembako,” kata Khofifah.

“Beras yang diberangkatkan tadi itu semua adalah beras premium 5 kg. Nanti akan disiapkan juga yang 3 kg untuk kebutuhan zakat fitrah misalnya,” jelas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, Program Lumbung Pangan EPIK merupakan langkah konkrit Kerjasama Intra Provinsi (KIP) dalam mengendalikan inflasi.

Terdapat dua jenis Lumbung Pangan EPIK yakni Lumbung Pangan EPIK Reguler yang terdapat di 13 titik 8 Kab/Kota dan Lumbung Pangan EPIK Mobile yang memanfaatkan kendaraan truk sebagai warung bahan pangan murah berjalan.

“Dengan adanya program EPIK ini, maka upaya pengendalian inflasi dapat secara aktif menyasar lokasi di seluruh wilayah Jawa Timur, khususnya wilayah yang sedang mengalami gejolak harga tinggi,” terang Khofifah.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, M. Noor Nugroho mengatakan bahwa kebutuhan operasional dari kendaraan pengendalian inflasi tersebut akan memanfaatkan program sinergitas BUMD Jatim. Sehingga dibutuhkan kerjasama berbagai elemen untuk kesuksesan jangka panjangnya.

“Selain itu, belajar dari pengendalian inflasi komoditas beras  2023, TPID telah mengimplementasikan kebijakan korporasi petani Jawa Timur dengan kelembagaan Koperasi Multi Pihak atau KMP. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi,” pungkas dia. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry