Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak meninjau langsung kondisi wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pasca diguyur hujan semalaman, Jum’at (30/11/2018). (DUTA.CO/Hamzah)

TRENGGALEK | duta.co — Hujan deras semalaman yang melanda hampir seluruh wilayah di 14 Kecamatan di Kabupaten Trenggalek, mulai Kamis-Jum’at (29-30/11/2018) mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak berkenan meninjau daerah terdampak banjir dan longsor serta memastikan kebutuhan apa yang diperlukan bagi warga.

Emil mengatakan, dirinya langsung membatalkan agenda rapat dengan Kemenristekdikti di Jakarta yang sedianya dilakukan Jum’at pagi (30/11/2018).

“Saya putuskan tidak jadi berangkat ke Jakarta menghadiri rapat, dan harus meninjau lokasi yang terdampak banjir serta longsor,” ucapnya, Jum’at (30/11/2018) di Trenggalek.

Beberapa wilayah yang ditinjau orang nomor satu di Trenggalek ini, ada yang mengalami banjir, seperti di Desa Ngares, Sumberdadi, Kelurahan Kelutan dan Tamanan yang kesemuanya berada di wilayah Kecamatan Trenggalek.

Hal yang sama terjadi pula di Kecamatan Gandusari terjadi di keseluruhan 11 desa. Namun yang paling parah melanda Desa Wonorejo, Sukorejo dan Ngrayung. “Daerah ini memang rawan dan sering jadi langganan banjir,” terangnya.

Sementara untuk Kecamatan Bendungan, ribuan kubik material longsor menutup seluruh badan jalan utama yang menghubungkan Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo via Pagerwojo-Bendungan.

“Karena ini akses vital segera akan kita lakukan evakuasi material tentunya dengan menggunakan alat berat agar segera pulih normal,” ungkap Emil Dardak.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan, meskipun terjadi bencana banjir dan longsor, tetapi pemulihan yang pihaknya lakukan juga sangat cepat. Hal ini diakuinya tidak ingin ada hambatan terutama akses jalan sebagai sarana vital perekonomian.

“Seperti halnya kondisi Jalan Nasional di  Jalan Raya Trenggalek–Ponorogo KM 16, mulai pukul 06.00 WIB sudah dibuka kembali serta lancar dan aman untuk pengguna jalan,” lanjutnya.

Hingga kini, bencana yang melanda di wilayah Kabupaten Trenggalek belum terindentifikasi jumlah kerugiannya. Pihak BPBD Kabupaten Trenggalek belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kerugian bencana alam ini. (dik/ham)